
MALUKUINDOMEDIA.COM, SBB- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) mendapat sorotan tajam dari masyarakat Kecamatan Amalatu akibat dinilai lamban dalam merespons bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Getaran gempa yang terus terjadi menyebabkan kerusakan ringan hingga berat pada ratusan rumah warga di sejumlah desa. Data sementara mencatat, kerusakan terjadi di Desa Latu sebanyak 215 unit rumah, Desa Hualoy 199 unit, dan Desa Tomalehu 17 unit.
Salah satu tokoh pemuda Kecamatan Amalatu, Muslim Azhari Saleh Lussy, menyampaikan kritik keras terhadap kinerja BPBD SBB.
“Kami menilai Kepala BPBD SBB sangat lambat dalam menangani persoalan yang terjadi di Kecamatan Amalatu. Oleh sebab itu, kami minta Bupati untuk segera melakukan evaluasi,” tegas Muslim.
Ia menambahkan bahwa reaksi BPBD terkesan hanya aktif setelah masyarakat menyuarakan keluhan melalui media sosial. “Sebab baru viral dan diteriaki oleh masyarakat lewat medsos, baru mau bergerak. Itu sama halnya daerah piara kucing dalam karung,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muslim berharap BPBD SBB dapat meningkatkan upaya mitigasi bencana di wilayah Amalatu melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Jangan tunggu diteriaki dulu baru mau bergerak. BPBD harus responsif. Sosialisasi perlu ditingkatkan agar masyarakat tahu apa yang harus dilakukan dan di mana tempat yang aman untuk melindungi diri jika terjadi bencana,” tutupnya. (SDM)