
MALUKUINDOMEDIA.COM, Jakarta- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan pembangunan dan pengoperasian proyek energi terbarukan di 15 provinsi serta peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari dari Blok Cepu. Acara ini menandai langkah besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi nasional melalui diversifikasi sumber energi dan peningkatan produksi domestik.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo memberikan apresiasi khusus kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, atas dedikasi dan integritasnya dalam menjalankan tugas.
“Pak Bahlil ini bekerja tanpa menguntungkan diri sendiri. Saya menyampaikan penghargaan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, saudara Bahlil Lahadalia, beserta seluruh jajarannya yang telah bekerja sangat baik dan menghasilkan yang nyata. Mengelola dengan baik tanpa kepentingan pribadi atau kelompok, dan menghasilkan sesuatu yang terbaik untuk rakyat,” ujar Presiden.
Kendati mendapat pujian langsung dari kepala negara, Bahlil Lahadalia menanggapi dengan rendah hati. Ia menyatakan bahwa apresiasi tersebut tidak akan mengurangi semangatnya untuk terus bekerja dan memperbaiki diri.
“Kita jangan pernah mengingat kebaikan kita kepada orang lain, kepada negara, meskipun itu besar. Tapi persahabatan, kebaikan orang lain kepada kita dalam membangun negara, meski itu kecil, itu yang harus kita ingat,” ungkap Bahlil.
Ia menambahkan bahwa capaian yang diperoleh belum membuatnya merasa puas. “Saya merasa belum itu. Saya belum merasa cukup berprestasi. Maka saya berusaha terus. Kalau saya sudah berprestasi, orang tidak mengkritik saya lagi,” tegasnya.
Pembangunan proyek energi terbarukan ini mencakup berbagai jenis sumber energi bersih seperti tenaga surya, air, dan biomassa yang tersebar di 15 provinsi strategis. Sementara itu, peningkatan produksi di Blok Cepu diharapkan dapat memperkuat pasokan minyak nasional dan mengurangi ketergantungan impor.
Langkah ini sekaligus menjadi sinyal kuat terhadap komitmen pemerintah dalam mewujudkan transisi energi yang adil, berkelanjutan, dan berpihak pada kepentingan rakyat. (MIM-BS)