
MALUKU INDOMEDIA.COM, Ambon– Sejarah PLN di Maluku mencatat momen langka. Selama lebih dari tujuh dekade Indonesia merdeka, baru sekali seorang putra asli Maluku dipercaya memimpin sebagai General Manager PLN UIP Maluku – Maluku Utara. Sosok itu adalah Awat Tuhuloula, pemimpin yang dikenal tegas, visioner, dan tak segan turun langsung ke lapangan demi memastikan listrik menjangkau hingga pelosok negeri.
Namun, masa pengabdian di tanah kelahirannya kini harus terhenti. Awat resmi dipanggil ke Kantor Pusat PLN untuk mengemban tugas strategis baru. Kabar ini meninggalkan jejak rasa bangga sekaligus haru bagi masyarakat Maluku, yang melihatnya bukan sekadar pejabat, tetapi simbol keberhasilan anak daerah di panggung nasional.
Selama menjabat, Awat memimpin dengan pendekatan yang jarang ditemui di birokrasi besar: dekat dengan rakyat, cepat mengambil keputusan, dan berani menembus batas demi pelayanan kelistrikan. Dari pusat kota hingga pulau terpencil, namanya identik dengan cahaya lampu yang menyala dan kehidupan yang terhubung.
Bagi masyarakat Maluku, kepindahan Awat ke pusat bukanlah akhir, melainkan awal babak baru perjuangan. Harapan pun besar agar di level nasional, ia mampu membawa aspirasi wilayah timur khususnya Maluku, masuk ke meja kebijakan PLN.
“Awat Tuhuloula bukan sekadar GM PLN, tapi simbol bahwa putra Maluku mampu bersaing dan memimpin di level nasional. Kepeduliannya nyata, dan itu sulit dilupakan,” ungkap Adam Rahantan, Ketua BEM Nusantara Wilayah Maluku. Ia memberikan apresiasi penuh, menyebut Awat sebagai teladan bahwa anak daerah dapat memimpin dengan integritas, dedikasi, dan hasil kerja nyata yang langsung dirasakan rakyat.
Kini, tongkat estafet kepemimpinan PLN di Maluku berpindah tangan. Namun, warisan dedikasi, keberanian, dan kepedulian yang ditinggalkan Awat akan terus menjadi inspirasi bagi generasi penerus. (MIM-NBO)