
MALUKU INDOMEDIA.COM, Malteng– Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku Tengah menilai pernyataan Ketua DPRD Kota Ambon, Morits Tamaela, terkait dugaan kelalaian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tengah dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tidak pantas dilontarkan di ruang publik.
Sekretaris Umum PC IMM Maluku Tengah, Maman Kunio, menegaskan bahwa pernyataan Morits sarat dengan nada provokatif dan berpotensi memperkeruh hubungan antarwilayah. Ia meminta Ketua DPRD Kota Ambon segera memberikan klarifikasi resmi atas ucapannya yang dinilai melemahkan wibawa Pemkab Maluku Tengah.
“Sebagai pejabat publik, Ketua DPRD Kota Ambon seharusnya lebih arif dan bijaksana dalam menyampaikan pandangan. Mengkritisi boleh, tapi jangan sampai bernada provokatif yang justru mengadu masyarakat Malteng dengan Ambon,” tegas Maman, Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, konflik yang melibatkan warga Desa Hunut, Kota Ambon, dan warga Negeri Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, bukanlah alasan untuk menyalahkan sepihak pemerintah daerah tertentu. Ia menilai masalah tersebut seharusnya diselesaikan dengan koordinasi lintas wilayah bersama aparat keamanan, bukan melalui tudingan sepihak.
“Pernyataan Morits Tamaela cenderung memperkeruh suasana. Kami minta ia bertanggung jawab atas ucapannya dengan segera mengklarifikasi secara terbuka. Jika tidak, ini akan dianggap sebagai upaya memprovokasi,” tambah Maman.
IMM Maluku Tengah menegaskan, pihaknya akan terus mengawal isu ini agar tidak berkembang menjadi polemik berkepanjangan antar masyarakat di dua daerah bertetangga tersebut. (MIM-LT)