
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON– Polemik seputaran kebijakan Gubernur Maluku pasca pelantikan pejabat Esalon III dan IV dalam lingkup Pemerintah Provinsi menuai banyak kecaman
Kecaman bukan saja ditujukan kepada Wakil Gubernur dan Sekda tetapi Gubernur juga, yang tak luput dari kecaman publik, pasalnya para ASN yang dilantik tercatat sarat “Nepotisme” yang ditunjukan secara verbal oleh Gubernur HL
Gubernur dianggap sangat fanatisme terhadap Nepotisme, tidak tegas, penakut dan tidak memahami aturan kepegawaian sehingga menyebakan protes keras masyarakat terhadap kebijakannya yang dianggap lemah dan tidak berwibawa
Maluku, jika dipimpin oleh Pemimpin yang fanatisme terhadap Nepotisme, penakut dan tidak berwibawa seperti Gubernur HL, bisa dipastikan semua kebijakan di pemerintahannya akan kacau balau dan berpotensi korupsi, ucap Arens Taksikdjawa.
Kapada media ini, Sabtu, (6-9/2025) Pemerhati kebijakan Publik ini sangat menyayangkan pemerintahan yang baru seumur jagung dan belum memiliki karya apa-apa bagi rakyat Maluku ini, penuh kontraversi dengan trik dan intrik yang dipertontonkan hanya demi bunga cengkeh dan bunga pala.ujarnya
Menurutnya ada tiga sosok kunci dalam pemerintahan Maluku saat ini yaitu Gubernur,Wagub dan Sekda. Ketiga sososk kunci ini memiliki kepentingan yang sama di mana Sekda ingin mempertahankan kepentingan kekuasannya dengan menempatkan orang-orangnya di masa pemerintahannya terdahulu. Kedua Wagub, ingin membangun jaringan kekuasaannya demi kepentingan politik jangka panjangnya untuk maju di Pilkada 2029 sebagai Gubernur
Sementara Gubernur Maluku,Hendrik Lewerissa juga memiliki kepentingan yang sama guna mempertahankan kekuasaannya di tahun 2029 dengan menempatkan keluarganya diposisi strategis (Bukan loyalis)
Drama Politik Pemerintahan yang dipertontonkan oleh Gubernur,Wagub dan Sekda ini menarik untuk dikupas,ujar Tasidjawa
Nepotisme Terparah Dalam Sejarah Kepemimpinan Maluku
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa merupakan Gubernur Difinitif yang ke 14 tetapi jika ditambahkan dengan tiga Pejabat Gubernur dan Tiga Pelaksana Tugas Gubernur, maka Hendrik Lewerissa merupakan Gubernur yang ke 20 dalam Sejarah kepemimpinan di Maluku
Jika kita menelusuri jejak rekam ke 19 Pemimpin di Maluku sebelumnya pasti ditemukan ada unsur Nepotisme itu sendiri.,tetapi unsur Nepotisme yang dilakukan oleh para Gubernur,Pejabat Gubernur dan PLT Gubernur sebelumnya tidak separah yang dilakukan oleh Gubernur Hendrik Lewerissa,Tegas Pemerhati Kebijakan Publik ini
Menurut Tasikdjawa, Gubernur Maluku saat ini, Hendrik Lewerissa tak memiliki “ Rasa Malu” kepada Publik Maluku,pasalnya proses Pelantikan Pejabat Esalon III dan IV dalam lingkup Pemerintahan Provinsi Maluku, Rabu (3/9/2025) kemarin ditemukan 11 keluarga dekat Hendrik Lewerissa yang menempati posisi strategis
Diketahui ke 11 keluarga dekat tersebut terdiri dari dua adik kandung,para ponakan kandung, ipar/konyadu dan keluarga dekat lainnya, sementara pada sisi yang lain para ASN yang bekerja padanya saat Pilgub 2024 kemarin disingkirkan,bebernya
Dari catatan kami,para ASN sebagai loyalis Gubernur yang dilantik hanya berkisar 2-3 orang,itu juga penempatannya tidak sesuai komitmen awal yang dibangun. Mereka digeser ke posisi yang lain.
1.Nalika Franseska Lewerissa,S.Pi,M.Si. Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Prov Maluku
2.Marly Lewerissa, SE. Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah Prov Maluku
3.Linda Lewerissa,SE. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum pada Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Maluku
4.Tommy Chanders Lewerissa ,S.ST. Kepala UPTD Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Alat Kesehatan Provinsi Maluku.
5.Helga Sahetapy,SH.MH. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku
6.Tirza Challesty Engko,SE,M.Si. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku
7.Dian Novita Bella,SE,M.Si. Kepala Sub Bidang Anggaran Kas SP2D Belanja Langsung Rutin dan Laporan Kas Daerah pada BIdang Kuasa Bendaharawan Umum Daerah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Maluku
8.Victor Haurissa, SE. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana UPTD Sekolah Pertanian Pembangunan Provinsi Maluku
9.Hendra Ricky Leiwakabessy,ST. Kepala Seksi Pengawasan pada Bidang Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku
10. Bethsy Leiwakabessy.S.Pi,M.Si. Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Umum pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku.
11. Jefiks Berhitu,ST.MT. Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku
Dikatakan oleh Tasikdjawa Gubernur Maluku,Hendrik Lewerissa sama sekali tidak menghargai keringat para loyalisnya yang selama ini bekerja mempertaruhkan masa depan ASN mereka saat Pilkada tersebut
” Mungkin keluarga Hendrik Lewerissa saja yang bekerja memenangkan HL sebagai Gubernur,makanya Keluarga dan kerabat dekatnya yang diperhatikan” ucapnya
Tasikdjawa mengingatkan Gubernur,bahwa apa yang di taburnya hari ini akan di tuainya kemudian,cepat atau lambat Sejarah akan mencatat kepemimpinannya
“Sejarah akan mencatat Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa merupakan Gubernur dengan Prestasi NEPOTISME terparah dalam Sejarah Kepemimpinan di Maluku. Loyalis No Keluarga Yes”
Nepotisme Merusak Kepercayaan Publik
Nepotisme Merupakan praktik penyalahgunaan kekuasaan oleh pejabat public untuk menguntungkan keluarga atau kroninya dalam pengisian Jabatan,pengadaan barang dan kesempatan lainnya. Mengabaikan prinsip keadilan dan kompotensi serta berakibat pada penurunan kualitas pelayanan,rusaknya kepercayaan public, inefisiensi ekonomi dan hambatan inovasi
Disampaikan oleh Tasikdjawa kebijakan Gubernur dalam penempatan para pejabat Esalon III dan IV yang menyertakan unsur Nepotisme dalam penempatan jabatan,cepat atau lambat akan berdampak negative dalam pemerintahannya.
Menurutnya ada 6 hal Negatif yang akan di alami dalam Pemerintahanya antara lain: Penurunan Kualitas Institusi, Merusak Kepercayaan public, menghambat inovasi,menciptakan ketidakadilan,merugikan perekonomian dan menimbulkan konflik internal, ungkapnya
1.Rusaknya kepercayaan public. Dimana pasca pelantikan,ramai-ramai public memperotes dan mengecam keras kebijakan yang diambil oleh Gubernur Maluku,Wagub dan Sekda. Wagub dan Sekda ditembak habis-habisan sementara Gubernur dihantam Bom Nuklir terkait dengan 11 keluarga dekatnya itu
2.Menciptakan Ketidakadilan. Gubernur dinilai telah menciptakan ruang pemisah antara ASN Loyalisnya dengan Gubernur itu sendiri,Dimana Gubernur lebih mengutamakan keluarga dan para pembisiknya
3.Konflik Internal. Walaupun belum nampak secara terbuka,tetapi konflik internal itu mulai terlihat dipermukaan, dimana relawan Lawamena,Internal Gerindra,PNS yang loyal merasa disingkirkan. Hal ini dikarenakan keluarga,ipar sudah terlalu jauh mencampuri kebijakan Gubernur dan lebih para lagi Gubernur selalu mendengar keluarganya
Tasikdjawa berharap Gubernur Maluku segera menyadari kesalahannya, jangan karena kepentingan Politik dan Ekonomi Keluarga,Wagub serta Sekda sehingga rakyat yang akan menjadi korban.
Dirinya mengingatkan Gubernur bahwa ada harapan besar rakyat Maluku di pundaknya ketika rakyat Maluku mempercayakan nasib dan ksejahteraan mereka dipundak Lawamena.
Jangan biarkan rakyat kecewa dan marah,jika rakyat kecewa dan marah itu akan berkibat fatal bagi kepemimpinan Lawamena,tutupnya. (MIM-LT)