
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON– Restorasi yang dijanjikan Partai Nasdem kini dipertanyakan publik. Kasus miras yang menyeret Ketua DPRD Kota Ambon, Morist Tamaela, menjadi tolok ukur: apakah partai ini konsisten dengan nilai moral yang diceramahkan, atau hanya piawai beretorika.
Padahal, dalam Rakernas I Partai Nasdem di Makassar pada 8–10 Agustus 2025 lalu, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menekankan pentingnya keseimbangan antara hak dan kewajiban politik, serta menegaskan bahwa partai harus tampil sebagai suri teladan.
“Gerakan perubahan dimulai dari diri kita sendiri. Sikap dan mentalitas adalah esensi restorasi bangsa ini. Partai politik wajib memberikan kontribusi politik yang lebih berarti dan menjadi suri keteladanan di tengah kehidupan sosial masyarakat,” tegas Paloh kala itu.
Namun idealisme yang dikumandangkan dari panggung Rakernas seakan berbenturan dengan realitas di Ambon. Publik masih menanti sikap tegas terkait peristiwa pesta miras di kediaman Ketua DPRD Ambon yang juga diwarnai dugaan pemukulan terhadap salah seorang staf DPRD.
Dalam konferensi pers, Tamaela membantah terlibat pesta miras. Tetapi ironisnya, ia justru mengakui sempat menenggak “dua gelas” minuman keras. Pernyataan itu semakin memantik keraguan publik terhadap integritasnya sebagai pimpinan legislatif.
Partai Nasdem sendiri mengklaim sudah menurunkan tim investigasi ke DPRD Ambon untuk memeriksa kasus tersebut. Namun hingga kini, hasil investigasi itu tak kunjung diumumkan ke publik.
Ketua DPW Partai Nasdem Maluku, Hamdani Haturua, saat dikonfirmasi, hanya menyebutkan bahwa hasil kerja tim akan disampaikan setelah dirinya kembali dari Jakarta. Sementara Badan Kehormatan DPRD Ambon, yang juga dikuasai kader Nasdem, memilih bungkam. Konfirmasi resmi Maluku Indomedia yang dilayangkan via WhatsApp hingga berita ini diturunkan tak kunjung mendapat jawaban.
Situasi ini menimbulkan kekecewaan publik. Partai yang mengusung jargon restorasi justru terlihat gamang menyikapi persoalan serius yang menyangkut wibawa lembaga legislatif kota.
Kini publik menanti: akankah Nasdem membuktikan diri sebagai partai yang konsisten dengan semangat “politik keteladanan” ala Surya Paloh, ataukah semua itu sekadar retorika indah yang tergadai di pusaran skandal miras seorang Ketua DPRD? (MIM-MDO)