
“Bangunan Baru Jadi Tonggak Mutu Pendidikan Pascasarjana di Maluku”
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON– Pascasarjana Universitas Pattimura (Unpatti) dipastikan akan mendapat bantuan gedung baru senilai Rp60 miliar dari SBSN pada 2027. Kepastian ini disampaikan Direktur Pascasarjana, Profesor Richard Luhulima, yang menegaskan fasilitas lama sudah tidak layak untuk menunjang Proses perkuliahan S2 dan S3.
Sejak berdirinya Pascasarjana Thn 2004 pertama-tama menempati gedung eks-PGSD. sekarang ini kami menempati eks- gedung Laboratorium dan Eks FMIPA Unpatti. Kalau melihat kondisi bangunan saat ini Menurut pandangan kami, sudah tidak layak lagi sebab untuk Proses perkuliahan S2 dan S3. perlakuannya sangat berbeda dengan S1, baik dari proses belajar mengajar maupun kebutuhan fasilitas pendukungnya,” ungkap Luhulima saat dikonfirmasi.
Ia menambahkan, Proses belajar mengajar Pascasarjana sangat membutuhkan kualitas ruang kuliah yang baik dan memberikan kenyamanan bagi mahasiswa disamping ruang kuliah yang mumpuni, ruang Tenaga Pengajar dan ruang Koordinator Prodi juga harusnya yang lebih representatif. Dengan kondisi terbatas saat ini, proses akademik harus tetap berjalan dengan tetap memerhatikan kualitas dan mutu pendidikan harus terus ditingkatkan.
Rencana pembangunan gedung baru sebenarnya telah dijadwalkan pada 2026. Namun, karena ada kebijakan efisiensi proyek di tingkat nasional, sehingga pelaksanaannya terpaksa diundur ke 2027.
Ini disebabkan krn jatah bantuan SBSN untuk universitas negeri hanya dijatahkan per tahun hanya satu proyek. Kebetulan Unpatti sedang mengerjakan proyek besar FKIP dengan skema multi years thn 2025 dan 2026. Jadi, pembangunan gedung Pascasarjana otomatis bergeser ke tahun 2027,” jelas Luhulima.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pihaknya telah mendapat lampu hijau dari pusat. Saat ini, Pascasarjana Unpatti tengah menyelesaikan seluruh persyaratan administratif yang ditargetkan rampung pada Oktober ini.
“Gedung baru Pascasarjana senilai Rp60 miliar itu sudah dalam proses. Kami berharap segera terealisasi demi menunjang mutu pendidikan S2 dan S3 di Unpatti. Sebab untuk jenjang Pascasarjana, fasilitas yang memadai adalah kebutuhan mutlak,” tegasnya.
Dengan pembangunan yang akan dimulai 2027, Pascasarjana Unpatti diproyeksikan semakin siap menjadi pusat pengembangan ilmu dan riset unggulan di kawasan timur Indonesia, sekaligus meninggalkan fasilitas lama yang dianggap tak lagi layak. (MIM-MDO)