
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON– Harapan baru kembali muncul bagi masyarakat di Pulau Manipa, Kelang, dan Buano, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), setelah anggota Komisi III DPRD Maluku mengusulkan pembangunan infrastruktur jalan lingkar melalui Instruksi Presiden (Inpres). Namun, Ketua Keluarga Besar Pemuda Ulil Albab Maluku (KBPUM), Ismail M. Lussy, justru mengingatkan agar pemerintah tidak kembali menjual “janji manis” yang berakhir pahit.
“Apakah pembangunan ini sungguh-sungguh terealisasi pada tahun anggaran 2026, atau hanya sekadar harapan palsu yang sudah bertahun-tahun menipu masyarakat?” tegas Ismail, Kamis (2/10/2025).
Puluhan Tahun Terisolasi
Tiga pulau tersebut hingga kini masih terisolasi akibat minimnya akses jalan. Masyarakat harus hidup dalam keterbatasan, karena jalan sebagai urat nadi penghubung desa ke desa, distribusi barang dan jasa, hingga pertumbuhan ekonomi, masih jauh dari kata layak.
“Masyarakat di Manipa, Kelang, dan Buano seakan belum merasakan kemerdekaan secara utuh. Pemerintah selalu hadir dengan janji, tapi realisasi tidak pernah terjadi,” sindir Ismail.
APBD SBB Tak Berdaya
Ismail mengakui, perjuangan anggota Komisi III DPRD Maluku yang menyuarakan aspirasi ke pemerintah pusat patut diapresiasi. Namun, ia menegaskan fakta pahit: APBD Kabupaten SBB terlalu kecil dan habis terkuras untuk belanja pegawai di 48 dinas dan badan.
“Kalau hanya berharap dari APBD, sampai Kabupaten SBB bubar pun, jalan tidak akan pernah terbangun,” ungkapnya pedas.
Inpres Jadi Ujian Serius Pemerintah
Lebih jauh, Ismail menekankan bahwa pembangunan ruas jalan tiga pulau itu sudah masuk dalam Inpres Penanganan Jalan Daerah yang meliputi jalan nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota. Karena itu, tidak ada alasan lagi bagi pemerintah pusat untuk menutup mata.
“Kami hanya ingin pemerintah serius. Jangan lagi mempermainkan nasib rakyat dengan janji-janji palsu. Jika tahun 2026 pembangunan jalan lingkar ini benar terealisasi, maka rakyat di Manipa, Kelang, dan Buano akan benar-benar merasakan kesejahteraan yang hakiki,” pungkas Ismail. (MIM-CN)