
AMBON,MALUKU INDOMEDIA.com – Dinamika politik internal Partai Golkar Maluku kian memanas menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) DPD I. Meski belum ada kepastian soal tanggal pelaksanaannya, sejumlah nama mulai mencuat sebagai kandidat kuat Ketua DPD I Golkar Maluku. Salah satu nama yang menarik perhatian adalah Rohalim Boy Sangadji, tokoh muda yang dikenal aktif dalam organisasi pendiri Golkar, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).
Dukungan terhadap Boy Sangadji datang dari berbagai kalangan internal partai, terutama dari generasi muda Golkar. Ketua Harian DEPIDAR SOKSI Maluku, Subhan Pattimahu, secara terbuka menyatakan dukungan organisasinya kepada Boy Sangadji.
“Selama ini, Golkar memiliki tradisi ketua DPD I berasal dari tokoh yang menjabat posisi penting di eksekutif maupun legislatif. Namun kami menilai Bang Boy adalah simbol perubahan. Sebagai tokoh muda, beliau memiliki semangat dan visi besar untuk membangkitkan kembali marwah serta kejayaan Golkar di Maluku yang sudah lama meredup,” ujar Subhan media ini.
Subhan menegaskan bahwa dukungan penuh telah diberikan SOKSI Maluku, meski Boy Sangadji belum secara resmi menyatakan diri maju dalam bursa pencalonan Ketua DPD I Golkar Maluku.
“Kami mendukung Bang Boy sepenuhnya dengan tetap mengikuti tahapan dan prosedur organisasi,” tambahnya.
Kedekatan Boy Sangadji dengan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menurut Subhan, menjadi nilai tambah tersendiri.
“Kedekatan dengan elite nasional seperti Ketum tentu menjadi modal politik yang penting. Tapi yang lebih utama adalah niat dan kapasitas Bang Boy sebagai tokoh muda yang punya integritas dan visi jelas untuk membangun partai,” jelasnya.
Menanggapi kemunculan nama lain seperti Richard Rahakbauw sebagai kandidat potensial, Subhan menegaskan bahwa seluruh kader memiliki hak yang sama untuk maju, selama mengikuti mekanisme organisasi yang berlaku.
Saat dikonfirmasi Maluku Indomedia.com, Rohalim Boy Sangadji memilih merespons dengan hati-hati. Ia menyampaikan bahwa dirinya masih mengikuti dinamika internal dan belum memutuskan langkah politik ke depan.
“Saya masih mengikuti perkembangan politik internal Golkar. Ini partai besar dan saya menghormati proses serta para senior yang telah lebih dulu membesarkan partai ini,” kata Boy singkat melalui sambungan telepon.
Musda DPD I Golkar Maluku kali ini diprediksi akan menjadi momen penting regenerasi kepemimpinan. Terlebih jika tokoh muda seperti Boy Sangadji benar-benar maju dan mendapat dukungan luas, tidak hanya dari SOKSI, tapi juga dari akar rumput dan elemen organisasi pendiri lainnya.
Lebih jauh, Subhan mengingatkan bahwa Musda tidak semata soal memilih pemimpin partai. Ada target besar yang harus dikejar oleh Golkar Maluku ke depan.
“Elektabilitas partai harus digenjot. Jumlah kursi legislatif harus dimaksimalkan, unsur pimpinan DPRD harus diraih, dan yang terpenting kursi DPR RI dari Maluku untuk Golkar harus kembali terisi. Ini bukan semata kompetisi pribadi, tapi perjuangan kolektif,” tegasnya.
Subhan juga menyoroti kondisi internal organisasi, terutama soal pengelolaan sekretariat DPD Golkar Maluku.
“Bagaimana kita mau atur ke luar kalau rumah sendiri masih berantakan? Sekretariat DPD harus dibenahi maksimal. Itu simbol pengelolaan partai yang sehat,” tutup Subhan.
Musda mendatang akan menjadi pertaruhan arah baru Partai Golkar di Maluku. Apakah akan muncul pemimpin muda dengan visi perubahan, atau tetap mempertahankan tradisi lama, semuanya akan terjawab dalam waktu dekat. (SDM)