
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON— Dugaan kasus pemukulan terhadap seorang sopir mobil bernama MR di area Pelabuhan Penyeberangan Waipirit–Hunimua, Kabupaten Seram Bagian Barat, pada Sabtu (11/10) malam, mendapat perhatian serius dari pihak PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
General Manager (GM) PT ASDP Cabang Maluku, Syamsudin Tanassy, mengonfirmasi bahwa insiden tersebut benar terjadi sekitar pukul 21.00 WIT, dan saat ini telah ditangani oleh pihak kepolisian setempat.
Menurut keterangan Tanassy, peristiwa itu berawal dari kesalahpahaman antara korban MR dan seorang petugas ASDP bernama Jimy. Perselisihan kecil itu dipicu oleh antrean dua truk sayur yang lebih dahulu masuk ke pintu gerbang pelabuhan.
“Awalnya memang ada cekcok mulut antara korban MR dan petugas kami, Jimy. Tapi saat itu sudah diselesaikan dan kedua belah pihak sudah saling memaafkan,” jelas Syamsudin kepada wartawan, Selasa (14/10/2025).
Namun, situasi berubah ketika beberapa saat kemudian terjadi keributan di area parkir. Korban diduga mengalami pemukulan oleh sejumlah orang yang hingga kini masih dalam penyelidikan aparat.
“Begitu kejadian, korban langsung diamankan oleh petugas keamanan kami, Orien Supala, ke ruang supervisi. Petugas juga langsung menghubungi Babinsa dan personel Polsek yang bertugas di pelabuhan malam itu,” tambahnya.
Syamsudin menegaskan, pihak ASDP telah melakukan mediasi dengan korban dan keluarga, termasuk Bapak Mahfud Suat yang dikenal sebagai Imam di lingkungan pelabuhan.
“Saya sudah bertemu langsung dengan korban dan keluarganya. Mereka menyampaikan bahwa dengan pihak ASDP tidak ada masalah. Hanya saja, mereka belum puas terhadap pelaku pemukulan,” tutur Tanassy.
Meski korban sempat menyatakan akan memaafkan bila pelaku datang malam itu, laporan resmi tetap dilayangkan ke pihak kepolisian.
“Sebagai pimpinan, saya menghormati proses hukum. Saya tidak bisa menghalangi pelaporan korban, karena kalau saya batasi nanti dibilang ASDP yang menutup-nutupi,” tegasnya.
Tanassy mengaku menyesalkan kejadian tersebut dan menyampaikan permohonan maaf kepada korban serta pengguna jasa ASDP lainnya. Ia juga berjanji memperkuat sistem keamanan pelabuhan.
“Saya sudah periksa rekaman CCTV, tapi sebagian area tertutup oleh parkiran truk. Ke depan, semua titik akan dipasang CCTV agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Syamsudin.
Sebagai putra daerah, Tanassy menegaskan komitmennya membangun Maluku lewat peningkatan pelayanan publik yang profesional dan transparan.
“Saya datang ke Maluku untuk bekerja, untuk membangun, bukan mencari masalah. Kami akan pastikan pelayanan ASDP tetap berjalan dengan aman, tertib, dan manusiawi,” pungkasnya. (MIM-MDO)