
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON— Kegaduhan politik kini mengguncang internal Partai Perindo Kota Ambon periode 2022–2027. Lima Ketua DPC dari lima kecamatan — Carolus Huwae (Ketua DPD Nusaniwe), Herlofina Andianus (Ketua DPC Leitimur Selatan), Suraini (Ketua DPC Sirimau), Yohanes Latuni (Ketua DPC Teluk Ambon), dan satu Ketua DPC lainnya — menyatakan kekecewaan mendalam terhadap Patrik Moenandar, Wakil Ketua DPRD Kota Ambon sekaligus kader Partai Perindo.
Janji yang menjadi sumber gejolak ini adalah komitmen Patrik untuk menyalurkan dana sebesar Rp1 miliar per tahun dari dana pokok pikiran (Pokir) kepada lima DPC Partai Perindo di Kota Ambon. Dana tersebut dijanjikan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan dukungan nyata terhadap penguatan sekretariat DPC serta pemberdayaan kader di tingkat kecamatan dan ranting.
Janji itu disampaikan langsung Patrik saat pertemuan di salah satu rumah kopi di Ambon, bertepatan dengan hari pelantikan anggota DPRD Provinsi Maluku tahun lalu, dan disaksikan oleh sejumlah pengurus DPD dan DPC Partai Perindo periode 2022–2027.
“Beliau berjanji di depan kami berlima, bahkan di hadapan DPD. Katanya, satu miliar tiap tahun untuk mendukung DPC dan ranting. Kami sangat bangga waktu itu, karena percaya partai ini akan makin kuat di akar rumput,” ungkap salah satu Ketua DPC kepada MalukuIndomedia.com, Kamis (30/10/2025).
Namun kini, harapan itu berubah menjadi kekecewaan mendalam. Hingga akhir Oktober 2025, tidak ada satu rupiah pun yang direalisasikan.
“Sekarang sudah hampir masuk bulan November, dan janji itu tak ada wujudnya. Kalau sampai tidak terealisasi, kami akan nyatakan mosi tidak percaya kepada Patrik Moenandar,” tegas para Ketua DPC bersama.
Novel Elminero Tegaskan: “Janji Itu Tak Hanya di DPD dan DPC, Tapi Juga Sampai ke DPP!”
Keterangan lima Ketua DPC tersebut turut dibenarkan oleh Novel Elminero, Sekretaris DPD Partai Perindo Kota Ambon, yang menegaskan bahwa janji Patrik tidak hanya disampaikan di tingkat DPD dan DPC, tetapi juga pernah diutarakan hingga ke DPP Partai Perindo.
“Saya tegaskan, janji terhadap lima DPC itu bukan hanya di forum DPD dan DPC, tapi juga sampai ke DPP. Itu disampaikan langsung oleh Patrik sendiri. Jadi ini bukan gosip, tapi fakta yang bisa diverifikasi,” ungkap Novel Elminero kepada Maluku Indomedia.com.
Novel menilai, seorang kader partai yang telah duduk di jabatan publik seharusnya menjaga integritas dan komitmen politiknya, terlebih terhadap struktur partai di bawahnya.
“Kalau janji diinternal saja tidak ditepati, bagaimana publik mau percaya bahwa kita bisa menepati janji politik di luar sana? Ini bukan soal uang, tapi soal moral dan kepercayaan kader,” tegasnya.
Komunikasi Macet, Lima Ketua DPC Duga Patrik Menghindar
Kelima Ketua DPC periode 2022–2027 itu juga mengaku kini tidak lagi memiliki komunikasi aktif dengan Patrik Moenandar.
“Awalnya masih komunikasi baik, tapi setelah kami mulai menanyakan soal janji itu, beliau hilang kabar. Kami menduga beliau sengaja menghindar karena tidak siap menjelaskan,” ujar salah satu Ketua DPC.
Kini, mereka kompak menyusun langkah politik tegas, termasuk mengajukan mosi tidak percaya resmi kepada DPD dan DPP Partai Perindo bila tidak ada klarifikasi dan tindak lanjut dari Patrik.
“Kami bukan mencari sensasi. Kami hanya menagih janji yang beliau sampaikan sendiri. Kalau terhadap kader saja tak bisa menepati komitmen, bagaimana bisa dipercaya memperjuangkan rakyat di parlemen?” tegas para Ketua DPC.
Krisis Kepercayaan di Tubuh Perindo
Kisruh ini menjadi ujian serius bagi soliditas Partai Perindo periode 2022–2027 di Kota Ambon. Komitmen terhadap kader di bawah adalah cermin loyalitas dan kejujuran politik.
Jika dugaan pengingkaran janji ini benar, maka kepercayaan terhadap elite partai bisa tergerus dan berdampak pada stabilitas internal menjelang momentum politik berikutnya. (MIM-MDO)





