
MALTEN,MALUKU INDO MEDIA.COM- Balai Taman Nasional (BTN) Manusela menyepakati untuk melanjutkan pencarian terhadap Firdaus Ahmad Fauji (27), pendaki asal Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat yang hilang di kawasan Gunung Binaiya sejak 26 April 2025. Keputusan ini diambil setelah adanya permintaan dari keluarga dan para relawan, serta desakan berbagai pihak.
Kepala BTN Manusela, Deny Rahadi, menyampaikan persetujuan tersebut saat menerima kunjungan Ketua Latupati Kecamatan Tehoru, Bermard Lilihata, bersama Yusuf Lumangkun selaku pendamping sekaligus pemandu wisata, di Kantor BTN Manusela, Masohi, Sabtu (10/5).
“BTN menyepakati usulan dari Latupati Tehoru untuk melanjutkan pencarian oleh relawan dibantu masyarakat, sambil menunggu pemulihan personel kami,” ujar Deny dalam unggahan akun Instagram resmi @btn_manusela, Minggu (11/5).
Sebelumnya, pada Kamis (8/5), Deny sempat menyarankan agar pihak keluarga mengikhlaskan Firdaus karena tiga metode pencarian telah dilakukan tanpa hasil. Pencarian tersebut melibatkan metode konvensional, kerja sama dengan tetua adat, dan penggunaan drone. Selama proses tersebut, tim hanya menemukan puntung rokok dan jejak sepatu milik Firdaus di sekitar Sungai Yahe.
“Kita sudah coba semua metode. Kawasan ini luasnya hampir 175 ribu hektare. Saya juga memberi edukasi kepada keluarga untuk ikhlas,” ujar Deny.
Desakan DPR RI untuk Bertanggung Jawab
Sementara itu, anggota DPR RI Saadiah Uluputty meminta pihak BTN Manusela bertanggung jawab penuh atas insiden hilangnya Firdaus di kawasan Gunung Binaiya. Hal itu disampaikan Uluputty usai menerima keluarga korban di Masohi, Minggu (11/5), dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Kantor DPD PKS Maluku Tengah.
“Balai Taman Nasional Manusela bertanggung jawab penuh sampai korban ditemukan, baik dalam keadaan hidup atau meninggal dunia,” tegas Uluputty.
Ia menyatakan, Firdaus melakukan pendakian secara resmi dan terdaftar sesuai prosedur yang berlaku. Oleh karena itu, perlindungan terhadap keselamatan pendaki menjadi tanggung jawab penuh pihak BTN Manusela.
Uluputty juga telah menghubungi Kepala BTN Manusela untuk memastikan proses pencarian tetap dilanjutkan dengan melibatkan berbagai pihak.
“Harus ada opsi lanjutan dengan kolaborasi bersama masyarakat, Latupati, dan pencinta alam. Saya sudah telepon langsung kepala balai untuk dorong opsi itu,” ujarnya.
Pencarian Sempat Dihentikan Sementara
Upaya pencarian Firdaus sebelumnya sempat dihentikan pada Senin (5/5) oleh tim SAR gabungan karena tidak membuahkan hasil selama delapan hari pencarian intensif. Penghentian dilakukan sesuai dengan SOP Basarnas untuk memberi waktu bagi tim melakukan pemulihan kondisi fisik.
Menurut Deny, Gunung Binaiya memiliki karakteristik unik dan tantangan tersendiri. Ia menilai bahwa pencarian sebaiknya juga disertai pendekatan spiritual, termasuk melibatkan tokoh agama dan tokoh adat.
Firdaus dilaporkan hilang setelah terpisah dari rombongannya di jalur pendakian Nasapeha, Kecamatan Tehoru, sekitar pukul 17.30 WIT. Titik terakhir ia terlihat berada di sekitar Pos 3 Aimoto, tak jauh dari Kali Yahe, sebuah lokasi yang dikenal cukup rawan bagi pendaki.