
MALUKUINDOMEDIA.COM- Skenario pembagian jabatan pasca-kemenangan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa mulai tampak jelas. Mereka yang berperan besar dalam mengantarkan HL ke kursi kekuasaan kini mendapat tempat strategis di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.
Sebanyak tujuh staf ahli gubernur telah ditetapkan. Posisi koordinator dipercayakan kepada Ir. Said Assagaf, figur senior yang dikenal aktif di balik layar strategi pemenangan HL. Selain itu, Sam Latuconsina turut ditunjuk sebagai Ketua KONI Provinsi Maluku, menambah daftar nama loyalis yang kini menduduki jabatan penting.
Namun, tidak semua tokoh mendapat bagian. Drs. Barnabas N. Orno, yang sebelumnya sempat digadang untuk menempati posisi strategis, tidak masuk dalam struktur. Hal ini dikaitkan dengan pergeseran arah politiknya menjelang akhir proses pemilihan. Keputusan tersebut memunculkan beragam reaksi, termasuk penyesalan dari sebagian tokoh masyarakat.
Fenomena semacam ini bukan hal baru dalam politik daerah. Penempatan loyalis di jabatan strategis dinilai sebagai bagian dari politik balas budi yang masih kuat mewarnai dinamika kekuasaan di Indonesia.
Dalam sejumlah kajian, Prof. Dr. Lili Romli, pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menilai:
“Politik balas budi adalah praktik yang sudah mengakar dalam budaya politik kita. Ini terjadi hampir di semua level kekuasaan, dari pusat hingga daerah. Sayangnya, hal ini sering menyingkirkan prinsip meritokrasi dan membuka celah bagi terbentuknya oligarki lokal.”
Pernyataan itu memperkuat analisis bahwa politik patronase masih menjadi mekanisme utama dalam distribusi kekuasaan, terutama setelah kontestasi politik yang intens.
Praktik semacam ini berpotensi mempersempit ruang bagi tokoh-tokoh profesional non-partisan, dan pada akhirnya mempengaruhi kualitas tata kelola pemerintahan daerah.
Catatan: Kutipan Prof. Lili Romli tersebut bersumber dari berbagai publikasi opini dan wawancaranya di media nasional terkait politik lokal dan patronase di Indonesia, yang secara substansi relevan dengan situasi di Maluku saat ini. (MIM-1)