
MALUKU INDOMEDIA.COM, Jakarta — Siapa sangka, sosok yang kerap menjadi sasaran kritik justru mampu menorehkan prestasi yang tak pernah tersentuh selama hampir dua dekade. Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dikenal lugas dan keras kepala dalam bekerja, berhasil memecahkan kebuntuan sektor migas yang selama 17 tahun hanya menjadi mimpi di atas kertas.
Di tengah derasnya hujatan, Bahlil memilih untuk tidak sibuk membalas tudingan. Ia menempatkan seluruh energinya untuk bekerja ikhlas, berpikir strategis, dan mencari “tuas pengungkit” yang mampu mendorong lompatan besar bagi pertumbuhan lifting migas nasional.
Keberhasilan ini bukan sekadar pencapaian teknis, tetapi juga penegasan arah baru dalam mewujudkan program prioritas Asta Citra Presiden Prabowo Subianto. Di tangan Bahlil, agenda besar kedaulatan energi tidak lagi berhenti pada slogan, melainkan bergerak menjadi realitas yang menyentuh kepentingan rakyat.
Program Asta Citra yang digagas Presiden Prabowo, kini menjelma menjadi visi operasional untuk mengamankan pasokan energi nasional, membuka peluang investasi strategis, dan memacu kesejahteraan rakyat. Bahlil membuktikan, dengan kemauan politik yang kuat, kerja terukur, dan inovasi kebijakan, target yang selama 17 tahun hanya menjadi “janji” akhirnya bisa diwujudkan.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kepemimpinan visioner, meski dibungkus kritik, dapat melahirkan lompatan sejarah. Dalam narasi pembangunan energi nasional, nama Bahlil Lahadalia kini terpatri sebagai sosok yang tak hanya bekerja di atas kertas, tetapi membangun tonggak baru kedaulatan energi Indonesia. (MIM-MDO)