
MALUKU INDOMEDIA.COM, TEPA– Puluhan siswa-siswi SMP Negeri Tepa, Kecamatan Babar Barat, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) usai mengonsumsi makanan bergizi (MBG) yang disediakan dari program Dapur Sehat. Insiden ini langsung memantik perhatian publik karena terjadi pada fasilitas program pemerintah yang sejatinya ditujukan untuk mendukung gizi anak sekolah.
Data lapangan menyebutkan, lebih dari 40 siswa jatuh sakit dengan gejala keracunan. Beberapa di antaranya harus mendapatkan perawatan intensif di ruang rawat inap. “Banyak yang sudah kembali, tapi sebagian masih dalam observasi,” ungkap salah satu tenaga medis di Puskesmas Tepa.
“Kasus sedang dalam penyelidikan, selanjutnya akan kami laporkan ke pimpinan untuk tindak lanjut, kata salah seorang anggota Polsek Babar Barat, lewat pembahasan di grup whatsapp.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, sumber keracunan diduga berasal dari lauk ikan tuna. Menu lainnya relatif aman, namun beberapa bahan makanan seperti buah semangka dan sayur kacang hijau juga dicurigai sudah tidak segar. Fakta di lapangan memperlihatkan, makanan mulai diproses sejak pukul 23.00 WIT dan baru dipacking sekitar pukul 03.00 dini hari. Diduga, kurangnya pengawasan membuat sebagian menu basi sebelum dikonsumsi siswa.
Masyarakat menilai, insiden ini mencerminkan lemahnya kontrol mutu program MBG yang seharusnya diawasi ketat. “Ini bukan sekadar kelalaian teknis, tapi soal nyawa anak-anak kita. Pemerintah harus turun tangan serius,” kritik salah satu orang tua siswa.
Kasus keracunan massal ini dipastikan akan menjadi sorotan tajam terhadap mekanisme Dapur Sehat di Babar Barat. Publik menunggu evaluasi transparan, agar program bergizi tidak justru berbalik menjadi ancaman kesehatan. (MIM-MDO)