
MALUKU INDOMEDIA.COM,AMBON– Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Maluku 2025, suhu politik di tubuh partai berlambang pohon beringin itu mulai menghangat. Nama Umar Lessy, yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Golkar Maluku, kembali mencuat kuat sebagai calon utama untuk menakhodai Golkar Maluku periode 2025–2030.
Informasi ini berhembus dari lingkaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, yang menyebut Umar sebagai figur dengan rekam jejak konsolidatif, kepemimpinan stabil, dan dedikasi terhadap pembenahan internal partai.
“Umar berhasil menjaga ritme organisasi di masa sulit. Ia membawa kesejukan dan stabilitas di tengah dinamika internal. Itu yang dilihat DPP,” ungkap salah satu anggota DPP Golkar kepada Maluku Indomedia, Senin (3/11/2025).
Golkar Maluku memang tengah berjuang keluar dari bayang-bayang keterpurukan pasca hasil Pileg terakhir yang menurun signifikan. Kinerja politik yang stagnan, lemahnya konsolidasi daerah, dan menurunnya kepercayaan publik sempat membuat partai ini kehilangan daya saing.
Namun di tengah situasi itu, Umar Lessy tampil sebagai energi baru. Ia menata ulang sistem kerja partai dengan pendekatan yang lebih terukur, dialogis, dan terbuka terhadap generasi muda.
Sebagai politisi yang dikenal tenang, komunikatif, dan berkarakter kerja, Umar tidak sekadar bicara strategi, tapi juga membangun kembali jembatan komunikasi politik antara Golkar dan masyarakat Maluku. Dalam sejumlah kesempatan, ia menegaskan bahwa partai harus kembali ke akar — melayani rakyat, bukan sekadar berebut jabatan.
Langkah-langkahnya selama menjabat Plt menunjukkan arah pembaruan yang jelas:
Konsolidasi internal dari bawah ke atas, menyatukan kader yang sempat terpecah.
Digitalisasi dan kreativitas komunikasi politik, agar Golkar tak tertinggal dalam era informasi terbuka.
Penguatan peran kader muda dan perempuan, sebagai garda baru partai yang relevan dengan zaman.
“Umar bukan tipe pemimpin yang gemar tampil, tapi setiap langkahnya terukur. Ia sedang membangun pondasi baru Golkar Maluku — lebih modern, terbuka, dan progresif,” ujar seorang kader senior di DPD Maluku.
Jika dukungan dari DPP benar mengarah padanya, maka periode 2025–2030 bisa menjadi babak baru transformasi politik Golkar Maluku — dari partai yang sempat goyah menjadi mesin politik yang solid, adaptif, dan berorientasi rakyat.
Bagi banyak kader, Umar bukan sekadar simbol kontinuitas, melainkan representasi harapan baru. Di tangannya, Golkar Maluku diyakini mampu bangkit dari keterpurukan menuju kejayaan seperti masa-masa emasnya dahulu.
Golkar Maluku kini berada di persimpangan sejarah: antara menatap ke belakang atau melangkah maju. Dan di titik itu, Umar Lessy berdiri sebagai figur tenang yang membawa arah perubahan — dari beringin yang merunduk menjadi beringin yang kembali tegak di tanah Maluku.
Plt Ketua DPD I Golkar Maluku Umar Lessy saat dikonfirmasi belum menjawab terkait dengan akan diusulkan kembali memimpin Partai Golkar Maluku ke depan. (MIM-MDO)

                        




