
MALUKUINDOMEDIA.COM, Palangkaraya – Salah satu Panitia Nasional RAPIMPURNAS KNPI, Sadzali Difinubun, menanggapi pernyataan Ketua Panitia Lokal Muhammad Alvian Mawardi yang mengklaim tidak pernah memanfaatkan dana organisasi untuk kepentingan pribadi. Sadzali menantang Mawardi untuk hadir langsung di DPP KNPI guna membuka data dan mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran secara transparan.
“Kami ingin dengar langsung dan membedah data itu di depan DPP. Jangan hanya klaim sepihak,” tegas Sadzali.
Ia juga menyoroti sejumlah kejanggalan, khususnya terkait laporan keuangan yang disampaikan oleh Ketua Penyelenggara, Dzulfikar Ahmad Tawalla. Sadzali menyoroti tidak adanya keterangan jelas terkait sumber dana saat pembukaan acara, serta kejelasan anggaran konser malam penutupan yang disebut-sebut sebagai bagian dari program pemerintah, yakni Car Free Night.
“Banyak warga Palangkaraya bilang itu program pemerintah. Kalau begitu, apakah konser itu masuk dalam anggaran panitia atau tidak?” tanyanya.
Sadzali juga meminta Dzulfikar sebagai pejabat negara untuk segera membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) atas seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai Ketua Penyelenggara RAPIMPURNAS. Ia menilai integritas pejabat negara harus dijaga dalam setiap kegiatan publik.
Tak hanya itu, Sadzali juga mendesak Ketua Umum DPP KNPI Ryano Panjaitan agar lebih selektif dalam memilih sosok yang dilibatkan dalam agenda-agenda nasional ke depan, terutama menjelang momentum besar Kongres Nasional KNPI di Jakarta.
“Saya menduga ada korupsi berjamaah dalam penyelenggaraan RAPIMPURNAS ini Jangan main-main dengan ini. Kita minta pertanggungjawaban terbuka demi menjaga marwah organisasi tidak becus semuanya banyak panitia dan peserta yang kecewa,” tutupnya. (MIM-BS)