
MALUKU INDOMEDIA.COM, Ambon– Tokoh Maluku, Hamid Rahayaan, melontarkan kritik keras kepada seluruh bupati dan wali kota di Maluku terkait lemahnya perlindungan terhadap iklim investasi di daerah. Menurutnya, tanpa investasi, mustahil Maluku bisa keluar dari jerat kemiskinan.
“Saya himbau untuk semua bupati dan Prokopimda di tingkat kabupaten/kota agar mengamankan investasi. Tanpa investasi, daerah tidak akan maju dan berkembang,” tegas Rahayaan.
Ia mengingatkan, investasi adalah pintu pembuka lapangan kerja, penggerak roda ekonomi, dan penopang kesejahteraan masyarakat — mulai dari petani hingga nelayan.
Rahayaan menyayangkan jika persoalan-persoalan kecil, seperti konflik lahan, dibiarkan berlarut-larut sehingga menghambat investor. Ia mencontohkan potensi keluarnya PT. SIM dari Maluku sebagai pukulan telak bagi citra daerah di mata dunia usaha.
“Kalau sampai PT. SIM keluar, Maluku dianggap rawan untuk berinvestasi. Kasihan generasi kita. Anak-anak kuliah selesai mau kerja di mana?” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penyelesaian masalah di lapangan adalah tanggung jawab bupati dan wali kota sebagai ujung tombak pemerintahan. Menurutnya, para kepala daerah harus aktif turun tangan, membangun komunikasi dengan tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat untuk mencari solusi.
“Jangan biarkan masalah kecil mengorbankan masa depan daerah. Kalau begitu, untuk apa jadi bupati atau wali kota? Kasihan rakyat,” kritiknya.
Rahayaan juga meminta pemerintah kabupaten/kota tidak selalu membebankan masalah investasi ke pemerintah provinsi, karena interaksi langsung dengan masyarakat ada di level daerah.
“Tujuannya jelas: investasi, lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan manfaat langsung ke rakyat. Jangan acuh tak acuh. Kalau ada masalah tanah, selesaikan segera. Jangan tunggu investor kabur,” pungkasnya.
Dengan nada tegas, Rahayaan menutup pernyataannya: “Mengamankan investasi adalah mengamankan masa depan Maluku.” (MIM-MDO)