
Polemik yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, menimbulkan keresahan di masyarakat diakibatkan munculnya berbagai kebijakan yang beruntun membuat masyarakat ini seolah-olah sebagai sapi perahan para elit bahkan sampai mencekik leher masyarakat.
Hal ini membuat masyarakat tidak lagi diam, akhirnya terjadilah aksi demo oleh masyarakat berawal dari daerah Pati – Jawa Tengah. Ribuan masyarakat yang memprotes kenaikan pajak hingga 200% oleh Bupatinya. Menyusul kenaikan lagi pajak mencapai 400%…bahkan hingga 1000%.
Belum selesai disitu. Kondisi mulai berkembang, setelah info kenaikan gaji DPR mencapai 3jt per hari dengan tunjangan perumahan 50jt, dibarengi dengan video joget-joget sebagian besar anggota DPR, hal ini memicu kemarahan masyarakat, seolah-oleh mereka senang disaat masyarakat lagi sudah sangat susah hidupnya, akhirnya terjadi demo besar-besaran di Jakarta yang berimbas pada kematian salah seorang anak muda yang berprofesi sebagai ojol.
Ellen N. Kurmasela, M.Pd.
(Aktivis Maluku)
Hal ini membuat situasi makin memanas, dan membuat gelombang demonstrasi bermunculan di beberapa wilayah di Indonesia. Sampai pada aksi penjarahan dan pembakaran rumah pejabat dan fasilitas publik.
Dari kejadian demi kejadian, muncullah sebuah nama Komjen Pol. Drs. Martinus Hukom, S.I.K., M.Si. yang diangkat ke publik dianggap sebagai dalang atau penyebab aksi-aksi yang terjadi. Akibat rasa kecewa beliau yang sudah tidak lagi menjadi Kepala BNN.
Terkait kondisi ini, bagi saya pribadi, hal ini sangat mengganjal, dan tidak masuk akal. Isu ini sengaja diangkat untuk mengalihkan perhatian dan Pak Marthinus seperti mau dikambinghitamkan untuk menutupi dalang atau aktor yang sesungguhnya.
Yang lucu bagi saya, alasan konyol yang dibuat oleh penyebar isu ini, seolah-olah itu alasan beliau, bagi saya beliau bukan orang bodoh yang bertingkah seperti anak kecil yang tidak mendapat sesuatu lalu ‘ngambek’, terus balas dendam. Karena bagi saya, itu bukan tipe dan karakter beliau.
Kalau memang masa tugasnya sudah harus berakhir, beliau akan sangat legowo dan ikhlas menerima hal itu. Toh kalau mau dilihat, sudah sangat banyak posisi jabatan yang beliau duduki sejak tahun 1992.
Saya berharap negara ini jangan melawan lupa, Bpk Marthinus punya prestasi yang sangat besar bagi negara ini selama bertugas di Kepolisian RI, bahkan kalau mau jujur, prestasi beliau jauh lebih banyak untuk negara ini daripada yang lain, bahkan prestasi yang beliau tunjukkan bukan hal yang gampang, dan saya pribadi berani jamin, tidak ada yang bisa seperti beliau, kalau toh ada, mungkin satu atau dua orang.
Beliau orang yang sangat profesional dan fokus dalam menjalankan tugasnya, bahkan tidak mau membuang waktu, karena masih saja mencari kesempatan untuk terus belajar, lewat sekolah terus untuk lebih mendalami bidang tugas dan keahliannya.
Sebelum saya membahas lebih lanjut, lewat kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua mengenal sosok Pak Marthinus lebih jauh.
Profil:
Komjen Pol. Drs. Martinus Hukom, S.I.K., M.Si.
Lahir 30 Januari 1969 di Ameth, Maluku Tengah, Maluku
Jabatan:
1992 : Pama Polda Jabar
1992 : Pama Polres Purwakarta Polda Jabar
1993 : Kasatsabhara Polres Purwakarta Polda Jabar
1994 : Kasatreskrim Polres Purwakarta Polda Jabar
1996 : Panit Subdit 3 Ditreskrimum Polda Jabar
1996 : Kabagdal Roops Polda Jabar
1997 : Kanit Subdit III Ditreskrimum Polda Jabar
1999 : Pama PTIK Lemdiklat POLRI
2001 : Kasat Gaops A Pukodalops Polda Metro Jaya
2001 : Kasiaga I Bagdalops Polda Metro Jaya
2002 : Kanit Resmob Dit Serse Polda Metro Jaya Ditreskrimum Polda Metro Jaya
2002 : Kanit Subditranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya
2003 : Kanit Jatanras Dit Reskrimum Polda Metro Jaya
2005 : Pamen Ditreskrimum Polda Metro Jaya
2005 : Pamen Polda Metro Jaya
2006 : Penyidik Madya unit V Dit I/Kam dan Trannas Bareskrim POLRI
2010 : Dirintelijen Densus 88 AT POLRI
2015 : Wakadensus 88 AT POLRI
2017 : Pamen Densus 88 AT POLRI
2018 : Pati Densus 88 AT POLRI
2020 : Wakadensus 88 AT POLRI
2021 : Kepala Densus 88 AT POLRI
2023 : Kepala Badan Narkotika Nasional
2025 : Perwira Tinggi Mabes Polri
Pangkat : Komisaris Jenderal Polisi ⭐⭐⭐
Kenaikan Pangkat Luar Biasa:
1. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Ajun Komisaris ke Komisaris (2002)
2. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Komisaris ke Ajun Komisaris Besar (2005)
3. Kenaikan Pangkat Luar Biasa Ajun Komisaris Besar ke Komisaris Besar (2010)
Penghargaan
1. Bintang Bhayangkara Nararya
2. Medali De’Merito dari Presiden Timor Leste (2011)
3. “Superior Honor” dari lembaga penegak hukum Amerika Serikat, Drug Enforcement Administrations (DEA) (2025)
Selama bertugas di Ditreskrimum sampai di Densus 88 AT
Tahun 2002
Saat menjabat sebagai Katim Anti-Teror Bom Polda Metro Jaya berhasil menangkap Ali Imron yang menjadi salah satu aktor pelaku bom Bali 1.
Tahun 2003
Beliau kembali membekuk Kepala Wilayah Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas beserta 17 orang lainnya di Bantar Gebang, Bekasi.
Tahun 2005
Kasus lain juga pernah ditangani Marthinus bersama tim yakni kasus penangkapan Azahari bin Husin alias Dr Azahari.
Azahari diketahui sebagai dalang dari kasus bom Bali. Penangkapan Azahari terjadi di di wilayah Demak, Jawa Tengah.
Tahun 2009
Berhasil ditangkap yakni Noordin M Top.
Penangkapan terhadap Noordin dilakukan sebagai buntut dari aksi teror bom di Mega Kuningan, Jakarta.
Selama Bertugas sbg di BNN:
1.Tahun 2024
Sepanjang tahun 2024 ini, Marthinus Hukom bersama timnya berhasil membongkar 620 kasus peredaran narkoba.
Angka ini terdiri dari 618 kasus tindak pidana narkotika dan 2 kasus prekursor narkotika.
Dan dari kasus-kasus tersebut, BNN berhasil menjaring 985 tersangka.
Dan mereka mengidentifikasi terdapat 27 sindikat narkotika. 14 di antaranya adalah jaringan internasional, 13 lainnya beroperasi di tingkat nasional.
Beberapa temuannya antara lain:
710,98 kg sabu
2,17 ton ganja
1,07 kg ganja sintetis
290.737 butir dan 138,4 kg ekstasi
2,76 kg heroin
4,33 kg kokain
971.000 butir dan 2,8 kg PCC
1,3 liter cairan prekursor narkotika.
Dan juga pada 20 September 2024. Pihaknya berhasil meringkus penyelundupan narkotika jaringan internasional Thailand-Malaysia-Indonesia melalui perairan wilayah Aceh yang akan diedarkan di wilayah Sumatera Utara dan Palembang. Pada kasus ini, BNN berhasil menemukan 15 kilogram narkotika jenis sabu, 10.345 butir narkotika jenis ekstasi dengan berat netto 3.021,8 gram
2.Tahun 2025
Bulan Mei 2025
Membongkar peredaran gelap sabu seberat kurang lebih 25 Kg di Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat,
Bulan Juni 2025: Menggagalkan penyelundupan sabu seberat 2 ton di Batam, dan pemusnahannya dihadiri oleh masyarakat, sehingga benar2 dipastikan pemusnahannya.
Dari profil yang dilihat di atas, sudah sangat terlihat dengan jelas seberapa besar keseriusan beliau untuk mengabdi pada negara ini.
Ketika beliau yang sangat serius fokus bekerja untuk negara, koq bisa dituduh sebagai dalang?
Saya berharap, kita semua cerdas dalam menyikapi masalah ini.
Perjuangan aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa, para ojol dan perwakilan dari masyarakat, itu murni karena ulah oknum2 pejabat pemerintah dari menteri sampai bupati yang membuat kebijakan beruntun dalam kondisi masyarakat hidup sudah makin susah, dibuat tambah susah. Ditambah lagi DPR yang adalah wakil rakyat malah joged-joged saat diumumkan kenaikan gaji dan tunjangan DPR.
Manusia punya batas kesabaran juga ada, ketika sudah memuncak, maka sudah tidak lagi dibendung, akhirnya yang terjadi seperti sekarang ini.
Dalam situasi seperti ini, sudah pasti, ada oknum-oknum yang ingin memanfaatkan dan menunggangi kondisi ini, supaya kepentingan mereka bisa jalan.
Ketika aksi mereka mulai dilancarkan, penyusup-penyusup mulai disebar.
Pertanyaan berikut yang muncul dibenak saya, dimana Intel?
Intel kerja apa saja? Koq tidak bisa deteksi kondisi ini? Koq bisa jebol penyusup masuk? Ada skenario apa dibalik ini semua?
Saya harap negara harus dan wajib mencari dalangnya dan berikan sanksi sesuai hukum yang berlaku.
Kembali ke fitnah atau tuduhan yang diberikan bagi Pak Marthinus. Bukan berarti karena Beliau sama-sama dari Maluku lalu saya pro ke beliau, tidak, kalau salah ya salah saja, tapi kalau benar, memang harus dibela.
Pak Martinus ini, siapa sih yang tidak kenal beliau, salah satu pejabat yang tidak pernah buat salah apalagi berkhianat untuk negara ini, malah sebaliknya memiliki segudang prestasi lewat kinerjanya yang sangat profesional bekerja berani pertaruhkan nyawanya untuk negara, koq segampang itu beliau difitnah dengan kejam oleh orang-orang jahat yang haus dengan kekuasaan, lalu mau asal-asalan cari tumbal untuk mereka bisa selamat?
Jangan mimpi!!! Bisa kambing hitam beliau.
Saya sangat yakin, Pak Marthinus itu orang yang baik, punya dedikasi dan loyalitas yang tinggi bagi negara ini…jadi Tuhan pasti akan membuka kebenaran itu di waktu yang tepat. Dan sekarang pun, kebenaran itu mulai terungkap satu per satu.
Jadi bagi yang memfitnah Pak Marthinus, saya sarankan, selama Tuhan masih beri kesempatan, akuilah kesalahanmu. Karma is the real. Dan yang pasti kami dari Maluku akan mendukung Pak Martinus, dan kami juga tidak akan diam jika ada yang berani mengusik beliau.
Ingat, hargailah ketulusan dan loyalitas seseorang yang sudah mengabdi dan pertaruhkan nyawa bagi negara ini. (REDAKSI)