
MALUKU INDOMEDIA.COM, Ambon- Sekretaris Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Maluku sekaligus Panitia Nasional, Kak Ust. Saiful Almaskaty, resmi melepas kontingen Jambore Internasional Pramuka Muslim ke-1 asal Maluku di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Selasa (2/9/2025). Rombongan bertolak menuju Jakarta menggunakan KM Labobar milik Pelni.
Kontingen Kwarda Maluku diwakili oleh peserta dari MTs Negeri 2 Maluku Tengah dan SMP Negeri 38 Maluku Tengah, yang terdiri atas 20 anggota pramuka (10 putra dan 10 putri), serta didampingi 3 pembina pendamping.
Dalam sambutannya, Kak Saiful menyampaikan rasa bangga atas partisipasi kontingen Maluku di ajang internasional tersebut. “Kami sangat bangga karena peserta asal Maluku juga akan bergabung dengan seluruh pramuka dunia di Bumi Cibubur, menciptakan sejarah untuk pertama kalinya bersama Indonesia yang menjadi tuan rumah World Muslim Scouts Jamboree (WMSJ) 2025,” ujarnya.
WMSJ 2025 akan digelar pada 9–14 September 2025 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur. Ajang berskala dunia ini juga menjadi bagian dari peringatan 100 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo.
Dengan mengusung tema “We are Muslim: Civilized, United, and Peaceful”, jambore ini dirancang bukan sekadar perkemahan, tetapi juga wadah pertukaran budaya, penguatan solidaritas, dan pembelajaran kepemimpinan bagi generasi muda pramuka Muslim.
Meski berangkat dari gagasan Pondok Modern Gontor, kegiatan ini bersifat terbuka. “WMSJ terbuka bagi seluruh pramuka dari berbagai elemen dan komunitas, bukan hanya keluarga besar Gontor.
Kegiatan ini akan di hadiri oleh 15.000 peserta, terdiri dari 13.000 pramuka Indonesia dan 2.000 pramuka internasional. Sebanyak 57 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dijadwalkan hadir, menjadikan WMSJ sebagai ajang silaturahmi terbesar bagi pramuka Muslim dunia.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta World Islamic Union for Scouts and Youth.
Menutup pelepasan kontingen, Kak Saiful kembali menegaskan harapannya. “Ini kesempatan emas bagi adik-adik pramuka kita untuk belajar, berinteraksi, dan membawa nama Maluku di forum internasional,” katanya.
Dengan semangat keislaman, kepramukaan, dan persaudaraan, WMSJ 2025 diyakini akan menjadi tonggak sejarah penting. Lebih dari sekadar pertemuan besar, jambore ini diharapkan menjadi titik tolak untuk memperkuat perdamaian global melalui kebersamaan lintas budaya. (MIM-RDS)