
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON, MalukuIndomedia.com – Gelombang kritik terhadap institusi Polri kembali menguat. Kali ini datang dari mantan perwira tinggi Polri, Irjen Pol (Purn.) Napoleon Bonaparte, yang menyampaikan rasa duka sekaligus amarahnya atas tragedi yang melibatkan aparat kepolisian, khususnya satuan Brimob.
Dalam pernyataan tegasnya yang diunggah melalui akun Toyo Wibowo Vlog, Napoleon menyebut insiden mematikan itu bukan semata-mata kesalahan personel lapangan, melainkan buah dari komando yang kacau dan kepemimpinan yang lemah di tubuh Polri.
“Saya yakin anak-anak Brimob itu tidak sengaja menabrak mati, tetapi ini adalah akses dari perintah yang tidak jelas, komando yang ngawur, dan kepemimpinan ayam sayur yang dipimpin oleh yang namanya Listyo Sigit,” tegas Napoleon dengan nada marah.
Tak berhenti di situ, mantan jenderal yang dikenal vokal ini dengan lantang mendesak Presiden segera memberhentikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari jabatannya.
“Saya minta pecat itu Kapolri! Listyo Sigit dengan mental ayam sayur tidak pantas memimpin institusi sebesar Polri,” seru Napoleon.
Ia bahkan menegaskan bahwa momentum ini seharusnya dijadikan titik balik untuk mengevaluasi pucuk pimpinan Polri.
“Mungkin kesempatan bagus ini, kita mulai gaungkan malam ini, bila perlu ganti Kapolri,” tandasnya.
Pernyataan mengejutkan dari jenderal purnawirawan yang pernah menduduki posisi strategis di tubuh Polri ini langsung memantik reaksi publik. Banyak pihak menilai, suara kritis Napoleon menggambarkan kekecewaan mendalam kalangan internal dan eks-polisi terhadap kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kasus ini diprediksi akan terus bergulir, terlebih ketika tuntutan reformasi di tubuh Polri semakin deras. Publik kini menunggu apakah desakan untuk mengganti Kapolri hanya akan menjadi gema di ruang publik, atau benar-benar mendapat perhatian serius dari Presiden sebagai pemegang kewenangan tertinggi. (MIM-MDO)