
AMBON, MALUKUINDOMEDIA.com– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Ambon sukses menggelar panen raya perdana kacang panjang dengan menggandeng Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BPTPNP) Dinas Pertanian Provinsi Maluku sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian warga binaan, Senin (10/06). Sebanyak 600 pohon kacang panjang yang dibudidayakan oleh warga binaan dengan bimbingan petugas berhasil dipanen dengan hasil yang memuaskan, panen perdana ini menghasilkan sebanyak 25 kg.
Program budidaya kacang panjang ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden, yang menekankan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan. Selain itu, inisiatif ini mendukung penuh program akselerasi kebijakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang fokus pada pemberdayaan warga binaan melalui sektor produktif, khususnya pertanian. Selain memenuhi kebutuhan pangan internal Lapas, hasil panen juga diharapkan berkontribusi terhadap ketahanan pangan masyarakat sekitar.
Perawatan tanaman dilakukan dengan metode terjadwal, mulai dari pembersihan lahan, penyiangan gulma, pemupukan, hingga penyiraman, semuanya di bawah pengawasan petugas bimbingan kerja. Lahan yang telah diolah menjadi tanah subur di luar lingkungan Lapas memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal dan bebas dari hama.
Selain aspek teknis pertanian, program ini memberikan dampak positif bagi warga binaan dalam aspek psikologis, menjaga mereka tetap aktif dan fokus pada kegiatan yang membangun masa depan mereka.
Dalam wawancaranya, Herliadi menegaskan bahwa panen raya kacang panjang ini merupakan langkah nyata dalam mendukung program akselerasi Menteri Agus Andrianto, yang berfokus pada ketahanan pangan dengan pemberdayaan warga binaan.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, mulai dari Gubernur Maluku hingga Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Maluku, yang telah mendukung penuh program ini, baik dalam penyediaan peralatan pertanian, bibit, maupun pupuk,” ungkap Herliadi.
Ia berharap program ini dapat berjalan lancar dan terus menghasilkan panen yang maksimal, sekaligus menjadi bekal keterampilan bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat.
Malaky Wattimury, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/Agens Hayati Passo Kota Ambon, mengapresiasi kualitas panen perdana kacang panjang di Lapas Ambon.
“Hasil panen sangat bagus, dan kami melihat bahwa program kemandirian pertanian organik berjalan dengan baik di Lapas Ambon. Kami akan terus mendukung program ini melalui sosialisasi dan pelatihan bagi warga binaan,” ujar Malaky.
Ia juga berharap agar ke depannya, Lapas Ambon dan BPTPNP Dinas Pertanian Provinsi Maluku dapat terus berkoordinasi serta menjalin kerja sama untuk meningkatkan pertanian di lingkungan pemasyarakatan.
Dengan keberhasilan panen perdana ini, Lapas Ambon berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor pertanian sebagai bagian dari pembinaan berkelanjutan, sekaligus berkontribusi pada ketahanan pangan di lingkup pemasyarakatan dan masyarakat luas.(MIM)