
AMBON, MALUKUINDOMEDIA.com- Kemenangan dramatis Timnas Indonesia atas Tiongkok melalui tendangan penalti Ole Romeny disambut gegap gempita oleh masyarakat di berbagai penjuru Tanah Air. Tak terkecuali di Kota Ambon, Maluku, di mana ribuan warga tumpah ruah ke jalan merayakan momen bersejarah ini dalam bentuk konvoi dan arak-arakan spontan mengunakan bendera PDI-Perjuangan
Namun, di tengah sorak sorai kemenangan, perhatian publik teralihkan oleh sebuah pemandangan yang tak biasa. Dalam iring-iringan konvoi di pusat Kota Ambon dan Jembatan Merah Putih, terlihat para Komfoi membawa bendera Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Atribut partai tersebut cukup mencolok, menimbulkan berbagai reaksi di tengah masyarakat.
Bendera itu dikaitkan dengan tokoh politik Maluku, Benhur Watubun, yang dikenal sebagai Ketua Partai Besutan megawati di wilayah Maluku. Meski belum ada klarifikasi langsung dari pihak terkait, kemunculan simbol partai politik dalam konvoi kemenangan olahraga memicu diskusi di media sosial dan ruang-ruang publik.
Sebagian masyarakat menilai bahwa perayaan kemenangan Timnas seharusnya menjadi momen persatuan nasional yang netral dari unsur politik. “Ini kemenangan semua rakyat Indonesia, bukan milik satu kelompok atau partai,” ujar salah satu warga Ambon yang turut menyaksikan konvoi tersebut.
Terlepas dari kontroversi tersebut, kemenangan Timnas Indonesia tetap menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Ambon dan seluruh rakyat Indonesia. Gol penalti dari Ole Romeny menjadi simbol harapan dan semangat baru bagi dunia sepak bola nasional.
Momen ini diharapkan tidak hanya memperkuat rasa nasionalisme, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga sportivitas dan persatuan dalam setiap perayaan kebangsaan.(SDM)