
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON — Layanan jaringan Telkomsel di wilayah Maluku mengalami gangguan luas sehari setelah kunjungan kerja Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Meutya Hafid, ke Kota Ambon. Peristiwa ini langsung mendapat sorotan keras dari Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Provinsi Maluku, yang menilai gangguan tersebut mencerminkan lemahnya infrastruktur digital di daerah timur Indonesia.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi, Informasi, dan Media DPD KNPI Maluku, Herry Purwanto, menyatakan bahwa gangguan tersebut justru memperlihatkan paradoks antara visi pemerintah pusat soal pemerataan akses digital dan kenyataan di lapangan.
“Sejak kemarin sore kami sudah menyampaikan langsung kepada Ibu Menteri terkait lemahnya jaringan di Buru Selatan, serta pentingnya penerapan Satu Tarif Data Nasional agar tidak ada ketimpangan harga antarwilayah. Tapi ironisnya, setelah itu justru jaringan Telkomsel di Ambon malah lumpuh,” tegas Herry kepada Maluku Indomedia, Rabu (8/10/2025).
Menurut Herry, gangguan yang terus berulang menandakan adanya persoalan serius dalam manajemen Telkomsel di Maluku. Ia menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap pimpinan Telkomsel di tingkat daerah agar kepercayaan publik dapat dipulihkan.
“Kalau di pusat kota saja sinyal bisa hilang berjam-jam, bagaimana dengan masyarakat di pulau-pulau kecil yang sangat bergantung pada akses data? Ini bukan sekadar masalah teknis, tapi masalah tanggung jawab publik. Kami mendesak pimpinan Telkomsel Maluku dicopot dan diganti,” ujarnya tegas.
Lebih lanjut, KNPI Maluku menyatakan siap mendukung langkah Menteri Komdigi Meutya Hafid untuk mewujudkan keadilan digital nasional. Namun, dukungan tersebut harus diikuti dengan tindakan nyata dari operator telekomunikasi, khususnya Telkomsel, agar masyarakat di wilayah timur tidak lagi menjadi korban ketimpangan digital.
“Kami siap bersinergi dengan Kementerian Komdigi. Tapi operator juga harus serius membenahi jaringannya. Jangan biarkan masyarakat terus dirugikan karena layanan yang tidak stabil,” pungkas Herry. (MIM-MDO)