
MALUKU INDOMEDIA.COM, SERAM BAGIAN BARAT — Jalan Trans Seram kembali memakan korban. Satu keluarga mengalami kecelakaan tunggal tragis di Desa Waisarissa, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Senin (13/10/2025) sekitar pukul 13.40 WIT.
Kendaraan jenis Yamaha Vario DE 2608 LP yang dikendarai MS (57), seorang petani asal Dusun Hato Alang, kehilangan kendali saat menanjak di kawasan Gunung Parang. Motor yang ditumpangi istri dan anaknya itu terperosok ke jurang sedalam kurang lebih 10 meter.
Warga yang mendengar suara benturan keras segera berlarian ke lokasi dan mengevakuasi ketiga korban. Naas, sang istri, MP (52), tewas di tempat akibat benturan keras di kepala. Sementara MS dan anaknya AS (10) mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Kasihumas Polres Seram Bagian Barat AKP J. R. Soplanit membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, hasil olah TKP menunjukkan dugaan kuat bahwa kecelakaan terjadi akibat kendaraan tak mampu menanjak karena kondisi mesin dan rem yang tidak layak.
“Faktor kelalaian pengendara dan kondisi kendaraan yang tidak prima jadi penyebab utama. Kami sudah evakuasi korban, amankan barang bukti, dan kumpulkan keterangan saksi di lokasi,” tegas Soplanit.
Dari hasil pemeriksaan sementara, MS mengalami nyeri di bagian dada dan luka lecet di siku, sedangkan AS menderita lecet di hidung dan memar di tubuh. Kerugian material akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp 500 ribu.
Polisi mengimbau seluruh pengguna jalan agar lebih berhati-hati, terutama di jalur tanjakan dan turunan yang rawan kecelakaan.
“Jangan paksakan kendaraan jika tidak kuat menanjak. Periksa kondisi rem, tekanan ban, dan gunakan helm SNI. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan,” imbau Soplanit.
Ia juga menegaskan agar pengendara tidak menggunakan ponsel saat berkendara dan tidak membawa muatan berlebih.
“Kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Disiplin dan kesadaran pengendara adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa,” tutupnya.
Tragedi di tanjakan Gunung Parang ini menambah daftar panjang kecelakaan di jalur Trans Seram yang dikenal ekstrem. Warga berharap pemerintah daerah segera memperbaiki infrastruktur jalan serta memasang rambu peringatan di titik-titik rawan agar kejadian serupa tak kembali terulang. (MIM-MDO)