
MALUKU INDOMEDIA.COM, JAKARTA– Gelombang protes keras datang dari Keluarga Besar Masyarakat Maluku di Jakarta terkait tulisan Advokat Ahmad Khozinudin yang dinilai menyerang kehormatan Letnan Jenderal (Purn) Marinir Nono Sampono. Melalui surat terbuka yang ditandatangani Samuel Matulessy, S.H., M.H., masyarakat Maluku menuding Khozinudin telah melakukan fitnah dan penghinaan dengan membangun opini publik sesat.
Dalam artikelnya di salah satu media daring pada 13 September 2025, Khozinudin menyebut Nono Sampono sebagai “pengkhianat kedaulatan republik demi melayani kepentingan bisnis Aguan & Anthoni Salim.” Tuduhan ini dianggap merusak nama baik dan martabat tokoh asal Maluku yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI, sekaligus purnawirawan jenderal marinir yang berjasa bagi bangsa.
“Tulisan itu jelas serangan personal yang tidak berdasar, tidak punya bukti, dan penuh fitnah. Saudara Khozinudin bukan hanya menjelekkan nama Nono Sampono, tapi juga melukai hati rakyat Maluku,” tegas Samuel Matulessy dalam surat terbuka tersebut.
Masyarakat Maluku menilai Khozinudin, yang disebut berafiliasi dengan organisasi terlarang HTI, telah mengadu-domba publik dengan isu tanah rakyat yang dikaitkan secara sepihak dengan Nono Sampono. Padahal, menurut Matulessy, posisi Nono Sampono sebagai Direktur Utama Agung Sedayu Group murni profesional dan sesuai hukum, serta justru berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, pemasukan pajak, dan pembangunan daerah.
Ultimatum Tegas:
Surat terbuka itu menegaskan: Khozinudin diminta segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada rakyat Maluku dan keluarga besar Nono Sampono paling lambat dalam 3×24 jam. Jika tidak, pihaknya memastikan akan menempuh jalur hukum, termasuk menggunakan pasal-pasal Undang-Undang ITE terkait penyebaran fitnah dan ujaran kebencian.
Masyarakat Maluku di Jakarta menegaskan, mereka tidak akan tinggal diam jika putra terbaik Maluku terus dicemarkan dengan narasi tendensius.
“Ini bukan sekadar soal Nono Sampono, tetapi soal martabat Maluku yang wajib kami bela,” tutup Samuel Matulessy dengan nada tegas. (MIM-MDO)