
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON- Kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, ke Provinsi Maluku mendapat sambutan hangat dari kalangan mahasiswa. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Daerah Maluku, di bawah kepemimpinan Adam R. Rahantan, menilai kehadiran orang nomor dua di republik ini sebagai sinyal kuat perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di wilayah timur Indonesia.
“Kunjungan ini bukan sekadar seremonial, tapi bukti nyata negara hadir untuk mendengar langsung denyut kehidupan rakyat Maluku,” tegas Rahantan dalam keterangan resminya, Senin (13/10/2025).
Ia menyebut kunjungan Wapres Gibran merupakan momentum penting untuk memperkuat arah kebijakan pembangunan nasional yang lebih inklusif dan berkeadilan, terutama bagi daerah kepulauan yang selama ini kerap tertinggal dalam distribusi pembangunan dan anggaran.
“Selama ini pembangunan masih terpusat di wilayah barat. Sudah saatnya keadilan fiskal diwujudkan. Pemerataan APBN bukan pilihan, tapi keharusan moral dan politik negara,” ujar Rahantan menekankan.
Menurutnya, Maluku memiliki tantangan geografis yang unik dan membutuhkan perhatian khusus, mulai dari transportasi antar-pulau, akses pendidikan dan kesehatan, hingga infrastruktur dasar. Ia berharap pesan tersebut menjadi perhatian serius Wakil Presiden dan pemerintah pusat dalam perumusan kebijakan nasional ke depan.
Selain menyoroti aspek ekonomi, BEM Nusantara Maluku juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, organisasi kepemudaan, serta tokoh agama dan adat untuk menyambut kunjungan Wapres dengan sikap positif dan penuh tanggung jawab.
“Kami berharap kunjungan ini melahirkan ruang dialog yang konstruktif antara pemerintah pusat dan rakyat Maluku. Mari kita jaga keamanan dan ketertiban sebagai bentuk dukungan terhadap terciptanya suasana kondusif di Bumi Raja-Raja,” imbuhnya.
Rahantan menegaskan bahwa BEM Nusantara Maluku siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal kebijakan pembangunan nasional, khususnya di wilayah timur.
“Dari Maluku untuk Indonesia — mahasiswa siap menjadi jembatan aspirasi rakyat menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Rahantan.
Kunjungan Wapres Gibran ke Maluku bukan sekadar kunjungan simbolik. Jika pemerintah serius mendengar dan menindaklanjuti suara dari timur, maka inilah momentum meneguhkan kembali semangat NKRI yang berkeadilan. Karena tanpa keberpihakan nyata bagi daerah kepulauan, cita-cita “Indonesia Emas 2045” akan tetap timpang—dan keadilan sosial hanya akan berhenti di teks Pembukaan UUD 1945. (MIM-MDO)