
MALUKU INDOMEDIA.COM, MALUKU TENGAH- Tiga poros kekuatan muda Gereja Protestan Maluku kini saling berhadapan di arena Kongres AMGPM 2025. Mereka adalah Eky Siardekut, Yanny Noach (Korwil VII Maluku Barat Daya), dan Ivana Tuhumena (Kota Ambon) — tiga figur dengan corak dan visi berbeda untuk kursi Ketua Umum AMGPM periode 2025–2030.
Sebagai informasi, Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) memiliki 262 cabang dan 1.244 ranting yang tersebar di seluruh Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Organisasi kepemudaan gereja ini menjadi wadah strategis bagi ribuan kader yang bergerak dalam bidang pelayanan, pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi jemaat muda di kawasan timur Indonesia.
Ketua Daerah AMGPM Taniwel, Pdt. Yudh Noya, mengonfirmasi bahwa ketiga figur tersebut merupakan kandidat sah yang akan bertarung pada forum tertinggi AMGPM tingkat daerah.
Suasana hangat terasa di Hotel The Natsepa, lokasi pembukaan kongres, Rabu (15/10/2025). Salah satu kader yang ditemui di sela kegiatan menyebut, Eky Siardekut masih dianggap memiliki kapasitas dan rekam jejak kuat untuk kembali memimpin AMGPM lima tahun ke depan.
“Beliau masih layak. Kepemimpinan Eky membawa arah organisasi lebih solid dan berani bersuara dalam isu-isu sosial,” ujar seorang kader muda AMGPM yang enggan disebutkan namanya.
Namun di tengah kuatnya arus dukungan untuk Siardekut, muncul gelombang baru yang tak bisa diabaikan. Yanny Noach, figur muda dari Korwil VII Maluku Barat Daya (MBD), mencuri perhatian lewat langkah konkret — terutama melalui program Diskusi Publik dan Pelatihan Wirausaha bagi pemuda gereja.
Program ini dinilai sebagai terobosan strategis yang menandai arah kepemimpinan transformatif: mendorong kemandirian ekonomi jemaat muda melalui jalur kewirausahaan.
Sementara itu, Ivana Tuhumena, yang kini menjabat Ketua AMGPM Daerah Kota Ambon, membawa semangat digitalisasi pelayanan dan kepemimpinan inklusif di kalangan muda perkotaan. Ia dipandang mewakili wajah baru AMGPM yang adaptif terhadap perubahan zaman dan teknologi.
Dinamika Suara Antar Daerah: MBD, Ambon, dan Daerah Penyangga
Munculnya tiga figur dari latar berbeda membuat peta kekuatan AMGPM terfragmentasi secara geografis dan ideologis.
Eky Siardekut, pimpinan daerah AMGPM, dikenal dengan basis kader loyal serta pengalaman menjaga stabilitas organisasi.
Yanny Noach (Korwil VII MBD) kuat di wilayah barat daya, dengan jaringan kader produktif dan program ekonomi kreatif.
Ivana Tuhumena (Kota Ambon) mengandalkan dukungan cabang-cabang perkotaan yang berpengaruh besar dalam struktur AMGPM.
Kondisi ini membuat perolehan suara di kongres sangat bergantung pada kemampuan kandidat membangun komunikasi lintas daerah.
Ambon, sebagai pusat organisasi sekaligus tuan rumah kongres, diprediksi akan menjadi penentu keseimbangan hasil akhir.
Jika Ivana mampu mengamankan dukungan lokal, Yanny memobilisasi suara antar-daerah, dan Eky mempertahankan soliditas basisnya, maka hasil pemilihan bisa berubah di detik-detik terakhir.
Analisis Politik Internal: Antara Stabilitas dan Perubahan
Kongres AMGPM 2025 menjadi pertarungan tiga arah yang berimbang.
Eky Siardekut mengandalkan pengalaman, kontinuitas, dan stabilitas organisasi.
Yanny Noach menawarkan terobosan nyata dan semangat perubahan berbasis pemberdayaan pemuda.
Ivana Tuhumena menghadirkan modernisasi pelayanan dengan pendekatan digital dan kolaboratif.
Dengan latar yang berbeda ini, siapa pun yang mampu menyatukan semangat lintas daerah dan generasi akan keluar sebagai pemimpin baru AMGPM.
Apakah Yanny Noach Bisa Jadi 01 AMGPM?
Peluangnya terbuka lebar. Dukungan dari Korwil VII MBD dan citra progresif yang ia bangun lewat program kewirausahaan menjadi modal kuat.
Namun untuk menembus posisi 01 AMGPM, Yanny harus memperluas dukungan ke wilayah Ambon dan daerah penyangga.
Jika arus perubahan yang ia bawa mampu diterjemahkan sebagai semangat baru, Yanny Noach bisa menjadi kejutan besar dalam Kongres AMGPM 2025.
Namun bila loyalitas terhadap kepemimpinan lama masih dominan, Eky Siardekut berpeluang besar mempertahankan kursinya untuk periode kedua.
Dengan semangat “Bersatu, Melayani, dan Bertransformasi,” para kader AMGPM kini menatap momentum bersejarah — bukan sekadar memilih ketua, tetapi menentukan arah baru pelayanan pemuda gereja dari Ambon hingga Maluku Barat Daya, melintasi seluruh wilayah kerja AMGPM di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, dengan 262 cabang dan 1.244 ranting aktif yang menjadi tulang punggung gerakan pemuda gereja di kawasan ini. (MIM-MDO)