
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON— Kongres ke-30 Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) resmi menetapkan Melkianus Sairdekut sebagai Ketua Umum Pimpinan Besar AMGPM, didampingi Pdt. Vemmy Wattimury sebagai Sekretaris Umum untuk periode 2025–2030.
Kongres yang berlangsung di Gedung Gereja Jati Passo, Ambon Timur, Kamis (16/10/2025), berjalan dalam suasana demokratis, penuh semangat persaudaraan, dan tekad pelayanan yang kuat.
Kepemimpinan baru ini menjadi simbol komitmen AMGPM untuk meneguhkan pelayanan yang membumi dan mentransformasikan peran pemuda gereja di tengah perubahan zaman.
Formasi Lengkap PB AMGPM 2025–2030
Ketua Umum: Melkianus Sairdekut
Ketua Bidang Organisasi: Ronal Hukubun
Ketua Bidang Pelayanan dan Pembangunan: Yani Z. Noach (Yanzamora)
Ketua Bidang Keesaan dan Hubungan Antaragama: Henry Lewaherila
Ketua Bidang Pekabaran Injil dan Komunikasi: Ivana Tuhumena
Ketua Bidang Finansial dan Ekonomi: Bodewin Mailuhu
Sekretaris Umum: Pdt. Vemmy Wattimury
Sekretaris Bidang Organisasi: Edmon “Monty” Picauria
Sekretaris Bidang Pelayanan dan Pembangunan: Alan Farfar
Sekretaris Bidang Keesaan dan Hubungan Antaragama: Grace Surwuy
Sekretaris Bidang Pekabaran Injil dan Komunikasi: Glen Pietersz
Sekretaris Bidang Finansial dan Ekonomi: Dominggus “Dedy” Seleky
Bendahara Umum: Metson Manuputty
Bendahara I: Sylvia R. Oppier
Bendahara II: Sixtintia A.I. Dea
Koordinator Wilayah (Korwil):
1. Pdt. Tahya Patipeluhu
2. Samy Latbual
3. Ricko Waileruny
4. Stenly Rutumalesy
5. Wilem Buce Leasa
6. Pdt. Maryo Lawalata
7. Medeline Aunalal
8. Gamaliel Wirtha New
Transformasi Pelayanan, Dari Gereja ke Masyarakat
Ketua Umum terpilih Melkianus Sairdekut menegaskan bahwa kepemimpinan PB AMGPM periode ini akan berfokus pada penguatan karakter pemuda gereja sebagai pelaku perubahan sosial dan saksi iman yang relevan.
“AMGPM harus menjadi ruang tumbuh bagi generasi muda GPM — melayani bukan hanya di mimbar, tapi juga di dunia kerja, pendidikan, dan kehidupan sosial masyarakat,” tegas Sairdekut.
Sementara Pdt. Vemmy Wattimury menggarisbawahi pentingnya pelayanan yang berakar pada kasih dan ketulusan.
“Kita hadir bukan untuk dihormati, tetapi untuk melayani. Karena pelayanan sejati tidak diukur dari jabatan, melainkan dari kesediaan berkorban,” ujarnya.
Kongres XXX ini menandai fase baru dalam sejarah AMGPM. Dengan komposisi kepemimpinan yang solid dan visi yang jelas, AMGPM di bawah duet Sairdekut–Wattimury siap bergerak dengan semangat baru: meneguhkan pelayanan dan memantapkan transformasi menuju generasi muda gereja yang berdaya, mandiri, dan berdampak. (MIM-CR)