
MALUKU INDOMEDIA.COM, KISAR— Kelangkaan minyak tanah kembali dirasakan masyarakat di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Kondisi ini menimbulkan keluhan dari warga, terutama di Kecamatan Kisar Selatan dan Kisar Utara, yang sangat bergantung pada minyak tanah untuk kebutuhan memasak dan penerangan.
Camat Kisar Selatan, Jhon Mosse, menegaskan bahwa kelangkaan ini disebabkan oleh terbatasnya stok distribusi yang saat ini hanya mencapai 25 ton untuk seluruh Pulau Kisar, mencakup dua kecamatan tersebut.
“Kekurangan minyak tanah ini terjadi karena stok yang ada tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Saya akan segera mengusulkan kepada Bupati MBD melalui dinas teknis agar dilakukan penambahan stok sekitar 5 ton,” ujar Mosse kepada Maluku Indomedia.com, Sabtu (25/10/2025).
Menurutnya, langkah ini penting agar distribusi minyak tanah dapat lebih merata dan masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan bahan bakar tersebut. Ia menegaskan, pemerintah kecamatan siap mengakomodir permintaan dan keluhan masyarakat dengan pendekatan koordinatif lintas instansi.
“Kami tidak tinggal diam. Pemerintah kecamatan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan tenang dan kebutuhan energi rumah tangga tetap terpenuhi,” tambahnya.
Sementara itu, sejumlah warga berharap agar penambahan stok segera direalisasikan. Mereka menilai minyak tanah masih menjadi kebutuhan vital di tengah terbatasnya akses terhadap sumber energi alternatif di wilayah tersebut.
Langkah cepat pemerintah daerah diharapkan menjadi solusi konkret untuk menjamin ketersediaan energi rumah tangga dan menekan dampak sosial akibat kelangkaan minyak tanah di Pulau Kisar. (MIM-MDO)






