
MALUKU INDOMEDIA.COM, Ambon – Aroma ketidakharmonisan di pucuk pimpinan Maluku semakin tercium. Wakil Gubernur Maluku, Abdulah Vanath, dalam sebuah acara di kediamannya, melontarkan pernyataan yang sarat isyarat politik dan dinilai sebagai sinyal adanya keretakan dengan Gubernur Maluku.
“Ada yang menganggap saya tidak perjuangkan, malah ponakan saya sendiri saya suruh mundur. Saya ini bukan baru di dunia politik,” tegas Vanath dengan nada keras, dalam unggahan video yang ditermina madia ini di WhatssApp grup, Senin (18/8/2025).
Pernyataan itu sontak menjadi sorotan. Publik membaca kalimat tersebut bukan sekadar klarifikasi isu keluarga, melainkan bentuk protes halus terhadap situasi politik di lingkar kekuasaan Maluku yang kian panas.
Vanath bahkan menyinggung gaya komunikasinya yang dianggap berbeda dari kebiasaan pejabat lain. Ia menolak anggapan dirinya tertutup atau eksklusif.
“Saya hanya ke kantor dan di rumah. Kalau ada yang mau ketemu saya di luar, pastinya itu di kafe. Tapi saya tidak punya uang untuk membayar. Jadi kalau ada yang mau ketemu saya di luar jam kantor, datang ke rumah. Di rumah ada kopi, ada teh, ada makanan,” katanya dengan nada menyindir.
Bagi sebagian kalangan, kalimat ini menyimpan pesan politik yang dalam: Vanath ingin menegaskan dirinya tidak ikut dalam pola politik transaksional, yang sering diasosiasikan dengan “kopi darat” berbiaya tinggi.
Pengamat politik lokal menilai, pernyataan tersebut bisa dibaca sebagai kode keras bahwa Vanath merasa dikerdilkan perannya dalam pemerintahan Maluku. Alih-alih tampak solid, duet Gubernur dan Wakil Gubernur kini seakan berjalan dengan irama berbeda.
“Kalau mau ketemu saya, rumah saya terbuka. Politik itu soal kerja nyata, bukan soal di mana kita minum kopi,” pungkas Vanath, menutup pernyataannya dengan kalimat yang menyengat.
Pernyataan ini, meski disampaikan santai, seolah memperkuat kesan bahwa hubungan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku kini berada di persimpangan jalan. Apakah ini hanya dinamika politik biasa, atau tanda retaknya kongsi di puncak pemerintahan Maluku? Waktu yang akan menjawab. (MIM-MNO)