
NAMLEA, MALUKUINDOMEDIA.COM- Di tengah sorotan publik terhadap pengucuran dana fantastis sebesar Rp14,5 miliar untuk renovasi rumah dinas Gubernur Maluku tanpa proses lelang, dan Rp19,4 Miliar untuk perbaikan jalan yang mengelilingi Nusalaut. Suara kekecewaan menggelegar dari ujung timur Kabupaten Buru, tepatnya di Kecamatan Batabual.
Firman Masbait, tokoh muda asal Batabual, menyampaikan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Gubernur Hendrik Lewerissa dan Wakil Gubernur Abdullah Vanath yang dinilai tidak peka terhadap penderitaan masyarakat di wilayahnya.
“Kecamatan Batabual sudah viral karena kondisi alam yang ekstrim dan minim perhatian dari pemerintah. Puluhan tahun kami seperti dianaktirikan,” ungkap Firman, dalam video unggahan dan foto-foto dokumentasi yang direrima media ini terkait infrastruktur jalan yang hingga kini tak kunjung dibenahi.
“Kami berharap pemerintah provinsi di bawah kepemimpinan Hendrik Lewerissa menjadikan pembangunan jalan dan jembatan di Batabual sebagai skala prioritas,” tegas Firman.
Kekecewaan semakin memuncak setelah diketahui bahwa pada tahun anggaran 2025, tidak ada alokasi dana dari APBD Provinsi Maluku untuk pembangunan jalan provinsi di Kecamatan Batabual. Padahal, daerah tersebut sering kali menjadi sorotan media lokal maupun nasional karena kondisi geografisnya yang ekstrem.
“Jujur, kami sangat kecewa. Tidak ada satupun anggaran untuk pembangunan jalan provinsi di Batabual tahun ini. Saat musim timur tiba, anak-anak kami harus mempertaruhkan nyawa menyeberangi derasnya sungai hanya untuk sekolah,” jelas Firman dengan nada kecewa.
Ia juga menuding bahwa perhatian terhadap Batabual hanya muncul di masa kampanye, namun setelah terpilih, pemerintah seolah menutup mata. “Pembangunan Batabual hanya jadi janji politik. Setelah itu, kami dilupakan,” pungkasnya (SDM/MIM-1)