
MALUKU INDOMEDIA.COM, AMBON— Akses jalan di RT 002/RW 017 kawasan Stain, Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon yang sudah lama mengalami kerusakan parah hingga kini belum juga disentuh perbaikan. Padahal, jalur ini menjadi akses vital penghubung Wara–Lorong Putri menuju Kampus UIN A.M. Sangadji Ambon.
Pantauan Maluku Indomedia, kondisi jalan tersebut sangat memprihatinkan: berlubang, berlumpur, dan tergenang air di banyak titik, bahkan kerap menimbulkan kecelakaan. Warga setempat mengaku sudah berulang kali menyuarakan keluhan mereka kepada Pemerintah Kota Ambon, DPRD Kota Ambon Dapil Sirimau II, bahkan DPRD Provinsi Maluku, namun tak satu pun mendapat tanggapan serius.
“Kami sudah berulang kali sampaikan keluhan ini. Pemerintah dan wakil rakyat seolah tidak punya hati. Pengendara jatuh hampir tiap minggu karena lubang di mana-mana,” ujar Bapak Dula, warga setempat, Minggu (26/10/2025).
Menurutnya, jalan tersebut bukan sekadar akses lokal, melainkan jalur penting yang setiap hari dilalui mahasiswa dan warga sekitar. “Pengendara motor harus ekstra hati-hati kalau tidak mau celaka. Pemerintah kota tolong serius, ini soal keselamatan warga,” tambahnya.
Nada serupa juga disampaikan Alfian, mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon. Ia menilai lambannya respons pemerintah menunjukkan lemahnya kepedulian terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
“Kami melewati jalur itu setiap hari menuju kampus dan selalu was-was. Sudah berkali-kali ada pengendara jatuh. Ini bukan lagi soal kecil, tapi soal nyawa dan tanggung jawab. Bapak Bodewin Wattimena jangan sibuk seremonial dan pencitraan, tapi buta terhadap kondisi lapangan,” tegasnya.
Sorotan publik terhadap kerusakan jalan ini menjadi pukulan keras bagi Pemerintah Kota Ambon di bawah kepemimpinan Pj. Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, yang selama ini gencar menampilkan citra tata kota bersih dan penataan lingkungan.
Namun, di balik spanduk dan seremoni peresmian, realitas di lapangan memperlihatkan wajah lain Ambon: jalan rusak, warga terluka, dan suara rakyat yang diabaikan.
Warga berharap DPRD Kota Ambon dan DPRD Provinsi Maluku tidak hanya hadir di masa kampanye, tetapi menjalankan fungsi pengawasan dan representasi mereka untuk menekan pemerintah agar segera memperbaiki akses vital tersebut.
“Ini bukan soal proyek, tapi soal kepedulian dan hati nurani,” tutup Bapak Dula dengan nada kecewa. (MIM-CN)

                        





