
MALUKU INDOMEDIA.COM, Malteng– Upaya memperkuat kesadaran generasi muda akan pentingnya sejarah dan peradaban kembali digelorakan. Melalui program Sosialisasi Museum yang didukung dana DAK 2025, tim Museum Maluku turun langsung ke sekolah-sekolah untuk menghidupkan semangat mencintai warisan leluhur.
Program ini menyasar sejumlah sekolah di Maluku Tengah, di antaranya SMP Negeri 20, SMA Negeri 5, MTs Negeri 1, dan SMA Negeri 39 Maluku Tengah, SMP Kristen 1 Leihitu Barat Maluku Tengah, SMA 14 negeri Maluku Tengah. Para siswa diajak memahami arti dan fungsi museum, bukan hanya sebagai tempat menyimpan benda tua, tetapi sebagai rumah peradaban masyarakat Maluku.
Museum Maluku sendiri tercatat memiliki 5.300 koleksi, terdiri dari 10 jenis koleksi yang sarat makna sejarah. Koleksi ini menjadi bukti nyata perjalanan panjang leluhur yang tak boleh terkubur oleh zaman.
Dalam kegiatan tersebut, hadir narasumber Mevie Mailoa S.ap dan Ronaldo Matitaputty, S.Pd, yang menegaskan bahwa museum harus dipandang sebagai ruang hidup pengetahuan, bukan sekadar tempat penyimpanan barang bersejarah.
“Generasi muda harus paham bahwa museum adalah saksi peradaban kita. Dengan mencintai museum, berarti kita sedang menjaga identitas Maluku,” tegas Ronaldo Matitaputty.
Sementara itu, Mevie Mailoa menambahkan bahwa sosialisasi ini diharapkan mampu memotivasi siswa untuk tumbuh rasa bangga terhadap budaya sendiri, sekaligus menjadi filter agar generasi muda tidak tercerabut dari akar sejarahnya.
Program sosialisasi ini menjadi langkah strategis, agar museum lebih di pahami sehingga persepsi di luar bahwa museum hanyalah tempat menyimpan barang-barang bekas, kuno tidaklah demikian karena 5300 buah koleksi yang ada di Museum Siwalima mempunyai Makna, fungsi dan fakta sejarah di hati generasi penerus Maluku. (MIM-LT)