
AMBON, MALUKUINDOMEDIA.COM— Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Buru, Almuhajir Sipiel Miru, melontarkan kritik keras terhadap Gubernur Maluku terkait rencana rehabilitasi rumah dinas gubernur yang menelan anggaran hingga Rp14,5 miliar. Ia menilai keputusan tersebut tidak mencerminkan kepekaan terhadap kondisi rakyat Maluku yang masih hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan infrastruktur.
“Dalam kondisi efisiensi dan penderitaan rakyat, Gubernur malah berfoya-foya dengan anggaran rehabilitasi rumah dinas yang fantastis. Ini yang paling mencolok dalam sejarah rehab rumah dinas gubernur di Maluku,” tegas Almuhajir.
Ia menambahkan bahwa banyak masyarakat di Maluku, terutama di daerah terpencil, masih mengalami kesulitan akses pendidikan akibat buruknya infrastruktur. “Warga batabual susah dan menderita. Anak-anak sekolah harus mempertaruhkan nyawa karena tidak adanya jembatan. Tapi gubernur malah sibuk memikirkan kenyamanan rumah dinas,” ungkapnya.
Dengan nada kecewa, Almuhajir menyarankan agar Gubernur Maluku lebih baik mundur dari jabatannya. “Saya katakan gubernur konyol. Biaya rehab itu sebanding dengan membangun rumah dinas baru. Rp14,5 miliar itu konyol namanya,” katanya geram.
Sebagai tokoh pemuda yang pernah mendukung penuh Gubernur Maluku lewat gerakan politik terbuka “LAWAMENA”, Almuhajir mengaku kecewa dengan arah kepemimpinan saat ini. “Ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Lebih baik tidak maju lagi di periode berikut. Kalau pun maju, ini menjadi catatan terburuk yang harus dipelajari,” pungkasnya (SDM-MIM-1)