
AMBON, MALUKUINDOMEDIA.COM- Sejumlah aktivis belakangan ini ramai menyuarakan atau mendesak Kepala BPJN Maluku, Muhamad Iqbal Tamher mundur dan dicopot dari jabatannnya, dinilai tidak profesional.
Selain, dianggap tidak profesional Iqbal, disebut mengabaikan sejumlah proyek infrastruktur jalan bermasalah dan lambat dalam penanganannya, bahkan ada yang mangkrak di pelbagai wilayah di Maluku.
Kendati begitu, desakan copot Kepala BPJN Maluku, belakangan terungkap ada salah satu penguasa yang disapa “Carlos” ada dalam pusaran desakan dicopotnya kepala BPJN Maluku itu.
Kabarnya, “Carlos” tersingung dengan paket-paket proyek yang diperoleh tidak sesuai yang diharapkan.
“Ketersingungan “Carlos” disampaikan ke salah satu koleganya di DPRD Maluku, yang miliki jejaring aktivis yang kuat, kemudian Kepala BPJN Maluku, dimainkan di media,” ungkap sumber media ini,
Menurut sumber itu, keterlibatan oknum politisi senayan Karang Panjang ini, sangat terang, di wacana pencopotan Kepala BPJN Maluku.
“Yang pertama kita liat kedekatan politisi itu, dengan aktivis-aktivis yang tengah menyuarakan masalah ini. Ada RUMMI, Risman Soulisa dan lain-lain, semua klop satu paket dengan politisi itu,” sebutnya.
Apalagi, politisi di DPRD Maluku diketahui dibantu dana yang cukup jumbo oleh “Carlos” saat yang bersangkutan maju pada Pemilihan Legislatif (Pileg), lalu. Karena itu, ketersinggung “Carlos” ikut membuat yang bersangkutan tersinggung.
“Dari situ, saya kira sudah bisa ditarik benang merahnya dengan geliat sejumlah aktivis yang menyuarakan pencopotan Kepala BPJN Maluku. Hubungan para aktivis itu, dengan sang politisi itu, sudah bukan rahasia lagi,” sebutnya.
Selain itu, dalam undangan hearing para kepala balai termasuk BPJN Maluku bersama DPRD Maluku, sang politisi itu, paling ngotot dengan pelbagai dalil kian menambah jelas dan terang, bahwa desakan pencopotan Kepala BPJN Maluku, ada sponsor “Carlos.”
Ironisnya, “Carlos” pada paket proyek tahun, mendapat pekerjaan paling banyak dibanding pengusaha lainnya. Hanya saja, “Carlos” merasa tidak puas, dan masih bermain terselubung dengan oknum politisi bersama sejumlah aktivis, untuk mengoyang posisi Kepala BPJN Maluku.
Keterlibatan “Carlos” dan oknum politisi di DPRD Maluku bersama perangkat aktivisnya, dilingkup BPJN Maluku, sudah bukan rahasia lagi. Apalagi, bukan hanya Kepala BPJN yang digoyong, tapi juga sejumlah Satker pun ikut digoyang, hanya lantaran ketidak puasan dengan paket proyek yang diperoleh.
“Kita sudah tahu, siapa yang bermain. Mulai dari gerakan opini dari aktivis sudah terbaca, siapa dalangnya,” sebutnya. Intinya, tambah dia, semua sudah terbuka terang benderang. “Kita tunggu saja. Yang pasti, siapa yang menanam, akan menuai hasilnya,” tutup sumber itu. (TIM)